Indolinear.com, Bekasi – Penderita Difteri yang ada di Kota Bekasi semakin bertambah. Sedikitnya 5 orang dinyatakan positif suspect penyakit mematikan itu. Kelimanya berada di sejumlah rumah sakit berbeda untuk menjalani perawatan di ruang isolasi.

Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezi Syukrawati mengungkapkan, sejak awal Januari hingga awal Desember, tercatat sudah ada 12 kasus Difteri yang ditemukan.

Dari 12 kasus tersebut, 4 diantaranya dinyatakan positif dan 8 lainnya negatif. Empat orang warga tersebut telah ditangani.

Sementara itu, 5 orang suspect difteri di Kota Bekasi merupakan anak – anak dan dewasa. Dan saat ini tengah di rawat di rumah sakit yang ada di Kota Bekasi. Untuk suspect difteri yang sudah dewasa, dirujuk ke Rumah Sakit Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

"Dari 12 kasus, empat positif dan delapan negatif. Yang baru ini ada lima. Lima ini dalam proses menunggu hasil uji laboratorium," kata Dezi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Kusnanto mengatakan, belum ada warga Kota Bekasi yang meninggal dunia karena penyakit difteri pada tahun 2017. Walaupun, pada tahun 2016, ada satu orang warga yang meninggal dunia karena hal tersebut.

Saat ini, pihaknya tengah melakukan vaksinasi difteri untuk warga Kota Bekasi. Hal itu menyusul telah dikeluarkannya status Kejadian Luar Biasa oleh Kementrian Kesehatan atas wabah penyakit itu.

"Karena memang waktunya cukup pendek, tapi kita langsung membuat laporan kepada wali kota. Wali Kota langsung membuat edaran untuk terus melakukan sosialisasi, ini mulainya 11 Desember. Yang lima masih menunggu hasil laboratorium," ujarnya.

Sejak 11 Desember 2017 sampai dengan kemarin, Jumat (15/12/2017), baru ada sebanyak 32.057 dari target vaksinasi difteri sebanyak 900 ribu warga Kota Bekasi yang melakukan vaksinasi difteri.

"Jadi memang ini masih cukup panjang. Karena kita juga tidak ditentukan oleh waktu," katanya.

Menurutnya, vaksinasi difteri akan dilaksanakan tiga tahap pada bulan Desember, Januari dan Juni 2018.

"Desember kita lakukan vaksinasi massal targetnya adalah usia anak – anak sekolah. Kemudian nanti bulan Januari nanti setelah itu sisanya. Dan bulan Juni terakhir, jadi mudah – mudahan bulan Juni sudah vaksinasi," jelasnya. (Gie)