Indolinear.com, Jakarta - Peningkatan kemampuan Taruna Siaga Bencana (Tagana) di wilayah Jakarta Timur harus terus dilakukan.

"Kalau Tagana diberikan pelatihan lanjut lagi maka bisa ditugaskan di mana saja dan kapan saja"

Tidak hanya soal bencana banjir dan kebakaran namun pelatihan penanggulangan bencana lainnya juga harus rutin diberikan.

Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Musyawardana, meminta agar pelatihan harus rutin dilakukan setiap saat. Sehingga saat ada kejadian, mereka tidak lagi canggung melakukan penanganan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

"Saya minta Tagana harus rutin melakukan pelatihan. Saat ini memang tidak terpikirkan kapan ada gempa, ledakan gas beracun dan bencana lainnya. Kalau Tagana diberikan pelatihan lanjut lagi maka bisa ditugaskan dimana saja dan kapan saja," kata Bambang, saat menghadiri perayaan HUT ke-14 Tagana, di kantor Sudin Sosial Jakarta Timur.

Menurutnya, Tagana saat ini cukup responsif dalam penanganan bencana. Mereka datang selalu tepat waktu, saat masyarakat membutuhkan.

"Pelatihan seperti ini perlu dilakukan. Karena dengan negara semakin maju dan modern maka tidak menutup kemungkinan bemacam bencana juga akan selalu ada. Di negara maju, hal seperti itu sudah diantisipasinya sejak dini," ucapnya dikutip dari Beritajakarta.id, Selasa (1/5/2018).

Sementara, Kasudin Sosial Jakarta Timur, Benny Marta menambahkan, saat ini jumlah personel Tagana yang aktif di wilayahnya ada 300 orang. Mereka tersebar di 10 kecamatan dan di tingkat kota.

"Di usia yang ke-14 tahun ini, Tagana akan terus meningkatkan kualitas pelayanannya pada masyarakat," tandasnya.

Perayaan HUT ke-14 ini, juga diisi dengan kegiatan bakti sosial. Seperti santunan untuk 100 anak yatim piatu, layanan kesehatan umum gratis. Kemudian pembagian 50 kacamata baca, kursi roda, tongkat lansia dan kaki palsu. Seluruhnya diberikan cuma-cuma oleh Sudin Sosial Jakarta Timur. (Gie)