Indolinear.com, Kab. Tangerang - Perusahaan pengolahan air bersih Tangerang, PT Aetra, menambah investasi sebesar Rp 58,3 miliar pada 2018 untuk percepatan dan peningkatan cakupan air bersih di Kabupaten Tangerang.

Presiden Direktur PT Aetra Tangerang, Edy Hari Sasono, mengatakan selama masa pembangunan dan pengoperasian sejak sembilan tahun lalu, Aetra sudah mengeluarkan investasi hingga Rp 781 miliar.

Investasi, menurut Edy, selalu bertambah untuk pengembangan jaringan dan infrastruktur perpipaan demi pendistribusian air bersih.

"Dengan tambahan Rp 58,3 miliar ini, total investasi yang sudah kami tanamkan mencapai Rp 850 miliar lebih," ujar Edy saat berbuka puasa bersama di bilangan Karawaci, Kabupaten Tangerang, dilansir dari Tribunnews.com (30/05/2018).

Direktur Komersial dan Operasional PT Aetra Air Tangerang, Prayitno Bambang Hernowon, mengatakan tahun ini investasi berfokus pada pembangunan jaringan perpipaan yang mencakup 9.200 sambungan baru.

"Rp 22 miliar untuk jaringan dan Rp 36 miliar untuk konektivitas," beber Hernowo.

Menurutnya, hampir 10 ribu sambungan pelanggan baru itu tersebar di delapan kecamatan di Kabupaten Tangerang yang menjadi wilayah kerja sama layanan air bersih Aetra dan Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Daerah tersebut meliputi Sepatan, Sepatan Timur, Pasar Kemis, Sindang Jaya, Cikupa, Balaraja, Sukamulya, dan Jayanti.

Adapun fokus pemasangan jaringan pipa air bersih tahun ini dilakukan di wilayah zona satu, yaitu Sepatan Timur, Pasar Kemis, Sepatan, dan Sindang Jaya, serta sebagian zona dua di Kecamatan Cikupa.

Hernowo menambahkan, di zona satu sudah mengantre ribuan pelanggan di 20 perumahan baru dan perkampungan yang meminta dilayani air bersih dari Aetra.

"Ada sekitar 40 kilometer pipa yang akan kami bangun untuk pelanggan perumahan dan perkampungan," imbuh Hernowo.

Pada akhir 2018, total 71 ribu pelanggan akan dapat menikmat air bersih dan Aetra beroptimis akan hal tiu.

"Sebab, secara teknis, kami hampir tidak mengalami kendala," ujar Edy.

Namun, ada beberapa faktor yang sedikit menghambat pembangunan lantaran stigma masyarakat yang masih lebih memilih menggunakan air tanah untuk kehidupan.

Padahal, ujar Edy, air perpipaan lebih sehat karena diproses menggunakan teknologi yang canggih serta harganya disesuaikan dengan golongan pelanggan.

"Karena 92 persen pelanggan kami adalah golongan R2 dengan harga yang sangat terjangkau," ujarnya.

Jika dibanding tahun lalu, tambah Hernowo, nilai investasi dan target pelanggan baru Aetra meningkat.

Tahun 2017, Aetra mengucurkan anggaran sebesar Rp 29,3 miliar untuk pengembangan investasi jaringan pipa pada 2017 dengan target 7.000 sambungan baru.

Dalam kerja sama kesepakatan dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang, Aetra ditargetkan melayani 72 ribu sambungan pelanggan rumah tangga dan industri pada 2023.

"Namun, sampai saat ini, sudah bisa mencapai 71 ribu. Kami perkirakan bisa overtarget," ucap Edy. (Uli)