Indolinear.com, Bekasi - Dinas Perhubungan Kota Bekasi bakal menjembatani aspirasi pengemudi ojek online (ojol) mengenai penyediaan sentra usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), di titik jemput penumpang (lay by) dekat Stasiun Bekasi.

Sebab, lahan lay by di sisi utara Jalan Ir H Djuanda adalah milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Bekasi Deded Kusmayadi menyatakan, bila permintaan itu disetujui, Dishub akan berkoordinasi dengan Dinas UMKM guna penyediaan anggota UMKM di sana. Bahkan, pemerintah akan membangun halte sebagai tempat berteduh para pengemudi ojol.

"Status kepemilikannya punya KAI, pemerintah hanya membangun jalan menggunakan aspal supaya memberi kenyamanan pengemudi online dalam menunggu penumpang di sana," kata Deded Kusmayadi dikutip dari tribunnews.com, Senin (7/5/2018)

Deded mengatakan, pemerintah membangun lay by guna memecah kesemrawutan lalu lintas di dekat Stasiun Bekasi. Menurutnya, persoalan utama kemacetan di sana adalah banyaknya angkutan konvensional dan angkutan online yang mangkal di pinggir jalan.

Padahal, petugas Dishub dengan kepolisian sudah sering mengingatkan mereka agar mangkal di tempat yang disediakan. Namun, dia juga tidak memungkiri di pintu keluar lay by masih banyak angkutan konvensional yang mangkal menghalangi jalan.

"Secepatnya mereka akan kami tertibkan," ujar Deded.

Berdasarkan catatannya, ada empat lay by yang dibangun untuk memudahkan para penumpang naik ke angkutan umum. Keempat titik itu adalah di Stasiun Bekasi, Stasiun Kranji, Mega Bekasi City, dan Metropolitan Mal Bekasi.

Keempat titik itu dibangun lay by karena mempertimbangkan tingginya pergerakan masyarakat menggunakan transportasi umum.

"Posisi lay by berada menjorok ke dalam dari jalan protokol, sehingga tidak menghalangi pengendara lain yang ingin melintas," paparnya. (Gie)