Indolinear.com, Bengkulu - Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan berencana untuk mengubah lahan seluas 1,8 hektare menjadi pusat niaga terbesar di Provinsi Bengkulu, dengan mengusung konsep pasar tradisional modern.

Melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan, pasar tradisonal moder ini akan mengakomodir 1.400 lapak dan 200 kios dengan lahan parkir bawah tanah.

Kepala Bidang Perdagangan dari Dinas Perindustian dan Perdagangan Agustian, mengatakan pasar ini nantinya akan memprioritaskan menampung hasil pertanian masyarakat Bengkulu Selatan.

"Kami memprioritaskan pedagang dan petani lokal dalam meramaikan aktivitas ekonomi di pasar ini nanti," kata Agustian.

Pasar ini nantinya mempermudah jalur distribusi sayur dan buah-buahan, karena lokasinya yang berada di antara tiga kabupaten tetangga, serta berdekatan dengan akses sentra pertanian dari Provinsi Sumatera Selatan.

"Pembelinya akan datang dari berbagai daerah, seperti Kabupate Seluma, Kaur dan Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan. Bengkulu Selatan merupakan kabupaten penyanggah bagi ketiga daerah tersebut, jadi pembangunan pasar ini sudah sangat dinantikan oleh masyarakat," ucapnya.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud mengatakan pasar tradisonal moder ini diharapkan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat serta merekrut pengangguran di wilayahnya. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat Bengkulu Selatan dipastikan meningkat.

"Pasar itu harus memberikan dampak positif bagi masyarakat dan juga pemerintahan," kata Dirwan Mahmud.

Pembangunan pasar itu akan dimulai dengan merevitalisasi pasar tradisional yang sudah ada serta melibarkan investor. Pasar itu dibangun dua lantai dengan melibatkan investor. Anggaran pembangunan ditaksir mencapai Rp 65 miliar.

Pasar Ampera dibangun dekade tahun 1970-an di atas lahan seluas 1,8 hektare.

Meski hanya berupa lapak dan beberapa kios kecil, dalam waktu tiga dasawarsa pasar di jantung Kota Manna itu telah berkembang pesat. (Gie)