Indolinear.com, Tangsel - Peserta pelatihan Afifah Yuliana Ari (15) berharap latihan angklung yang didapatnya tidak hanya pertama dan terakhir. Bersama dengan 29 peserta lain yang merupakan Penyandang Disabilitas, Afifah mengaku senang dengan latihan yang diadakan Dinsos Tangsel pada 13 November 2017.
Ikut dalam pelatihan angklung yang digelar di Yayasan Raudlatul Makfufin, Serpong, Afifah mengaku alat musik ini pernah dipelajarinya saat masih duduk dibangku kelas 4 SD. Hanya saja karena waktu yang sudah cukup lama, dirinya pun lupa cara memainkan angklung.
"Maunya sih tidak hanya sekali ini saja. Tapi rutin, biar tidak lupa, " katanya.
Afifah mengaku apabila dilaksanakan rutin dirinya dan teman-teman penyandang tuna netra bisa belajar dan mengasah kemampuan bermain angklung lebih baik lagi. Bahkan berharap bisa menjadi pemain profesional.
Peserta lainnya, Dayang Soleha (17) juga menyambut baik pelatihan bermain angklung. Ia bahkan mengaku bisa memainkan alat musik pianika dan tidak mengalami kendala saat berlatih angklung.
"Saya senang karena Dinsos memberi pelatihan bermain angklung dan ini jarang terjadi," katanya.
Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Dinsos Tangsel Teddi Darmadi menjelaskan pelatihan keterampilan angklung bagi tuna netra baru kali ini dilaksanakan. Sebelumnya, anak-anak ini diberikan latihan Hadroh, Marawis dan komputer bicara serta bekam.
"Kalau angklung baru kali ini. Kita sudah pernah buat pelatihan komputer bicara, terapi bekam, handroh dan marawih," ujarnya, (13/11/17).(sophie/fin)
0 Response to "[Pos baru] Penyandang Disabilitas Tangsel Minta Pelatihan Angklung Jangan Hanya Sekali"
Post a Comment