Indolinear.com, Tangsel - Wakil WaIikota Tangsel Benyamin Davnie menegaskan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Tangsel tinggalkan budaya minta dilayani. ASN saat ini harus benar benar bisa melayani masyarakat.
Demikian dikatakan Benyamin Davnie dalam kegiatan 'Sosialisasi Gratifikasi' ini diselenggarakan pada 7-8 November 2017. Benyamin memaparkan point terpenting terkait persyaratan bagi setiap ASN ideal. Yakni, punya teguh iman dan takwa, senantiasa mengaktualisasikan ke dalam tugas pokok serta fungsinya sebagai Pamong Praja.
"Jangan lagi punya mental ingin dilayani. Harus sanggup melayani masyarakat, " katanya.
Benyamin meminta agar seluruh ASN mensyukuri jabatan karena itu merupakan amanah. ASN jangan pernah menanyakan apa yang akan didapat dari negara. Tapi tanyakanlah, apa yang dapat diberikan kepada negara.
ASN kata Benyamin harus juga taat pada aturan dan good governance. Prinsip kehati-hatian, sesuai prosedur atau undang-undang yang berlaku. Menyiapkan daya saing yang diimbangi adanya intelektual, kompetensi tinggi dan profesional.
"ASN juga harus menghindari gratifikasi. Ini juga paling penting," katanya.
Menurut Benyamin definisi gratifikasi yaitu, pemberian dalam arti luas. Meliputi pemberian uang, barang, rabat (diskon), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma dan fasilitas lainnya.
"Akan lebih ruwet lagi kalau kita sudah dipanggil terkait permasalahan hukum," ujar Benyamin. (sophie/fin)
0 Response to "[Pos baru] Benyamin : ASN Tangsel Harus Tinggalkan Budaya Minta Dilayani"
Post a Comment