Indolinear.com, Jakarta - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) telah resmi mendukung Ketum Gerindra Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019. Gerindra menyambut baik dukungan tersebut.

"Momentum pas hari buruh ada KSPI, ini kan kelompok buruh-buruh memanfaatkan momentum hari buruh ini untuk mendeklarasikan capres mereka. Kan itu sah-sah aja dalam demokrasi," ujar Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, dilansir dari Detik.com (02/05/2018).

Dasco optimistis dengan dukungan para buruh itu bakal menambah amunisi suara untuk Prabowo di Pilpres 2019. Meski begitu, kontrak politik yang diteken Prabowo dengan massa buruh KSPI itu juga dinilai sebagai tantangan bagi Gerindra.

"Kita terima saja karena pasti menambah dukungan suara," ucap Dasco.

"Ini sebenarnya hal yang berat juga buat kita, ada juga harapan dari KSPI untuk Pak Prabowo memperjuangkan nasib buruh sementara dengan aturan-aturan pemerintah saat ini, ketika Pak Prabowo jadi presiden itu juga tidak gampang seperti membalikkan telapak tangan," urai Dasco.

Sebelumnya diberitakan, deklarasi dukungan dari KSPI untuk Prabowo ini digelar di Istora Senayan, Jakarta, pada Selasa (1/5). Dalam kesempatan itu Prabowo juga meneken 10 tuntutan yang disampaikan oleh KSPI.

Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2018.

Dalam sambutannya, Prabowo berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan KSPI. Dia pun banyak berbicara sejumlah hal, dari cerita pengabdiannya selama menjadi prajurit hingga permintaannya agar tak membenci asing. Salah satu poin kontrak politik dengan KSPI yakni mencalonkan Presiden KSPI Said Iqbal sebagai Menteri Tenaga Kerja.

"Kami akan kawal terus karena ini bukan hanya kontrak politik, tapi meminta Prabowo agar kader terbaik kami jadi orang-orang terdekat di dalam kabinet untuk kawal kontrak politik yang kami lakukan. Entah itu Menaker atau menko," ucap Ketua Harian KSPI Muhammad Rusdi di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (1/5). (Uli)