Indolinear.com, Kota Tangerang - Calon Walikota Tangerang Arief R Wismansyah menggelar kegiatan Ngaji Bareng yang dihadiri oleh 300 jamaah kaum ibu dan remaja perempuan dari Majelis Ta'lim Asmaul Husna di Jalan Sinar Hari Karawaci.

Hadir sebagai penceramah yakni Kang Rashied, pimpinan majelis Taklim dan beberapa ulama lainnya.

Dalam sambutannya, Arief R Wismansyah menekankan mengenai pentingnya hubungan silaturahmi untuk membangun kebersamaan terutama membangun kota. Hal ini pun sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW yang selalu menjalin hubungan silaturahmi dalam keadaan apapun.

Arief pun mengucapkan terima kasih atas sumbangsih warga dalam menata lingkungannya sebagai tempat hunian yang nyaman dan aman. Program pembangunan yang sudah berjalan, telah banyak dirasakan warga.

Kampung PHBS yang telah banyak dibangun harus dijaga dan dirawat. Sebab, banyak nilai manfaat yang diraih warga seperti peningkatan ekonomi, melalui program Tangerang Berkebun, pemukiman tak banjir karena sudah ada lubang biopori, rumah pun terasa nyaman karena penghijauannya.

Sekarang, warga harus bisa menjaganya dan meningkatkan lebih baik lagi sehingga hunian tak lagi sebagai tempat istirahat semata tetapi juga edukasi bagi anak – anak dan warga lainnya. Sebab, Kota Tangerang kini telah menjadi Kota yang Layak dikunjungi.

"Banyak warga yang menjual hasil tanamannya. Ini yang harus terus dijaga. Karena Kampung PHBS Kota Tangerang sudah banyak dicontoh pula," paparnya, dilansir dari Kabar6.com (20/05/2018).

Kemudian, dirinya juga selalu menekankan kepada masyarakat untuk selalu menjunjung tinggi nilai – nilai agama dalam kehidupan sehari – hari. Sehingga warga tak mudah terpecah belah terutama adanya provokasi dari luar.

Perkembangan teknologi informasi saat ini, harus dipahami dengan seksama untuk keperluan yang positif, bukan lagi menjadi pemecah persatuan dan kesatuan.

"Persatuan warga ini harus terus dijaga dengan nilai – nilai agama dan selalu utamakan silaturahmi untuk kebersamaan," paparnya.

Sebab, suka atau tidak saat ini, masyarakat harus menghadapi era globalisasi yang tak lagi cepat tetapi mengalami lompatan. Agama sebagai benteng utama harus terus diperbarui sehingga sisi negatif dari perkembangan teknologi misalnya dapat diantisipasi.

"Kita harus menjadi contoh bagi warga lainnya. Maka itu kita mulai dari keluarga dan diri kita lalu menata kota ini menjadi kota yang nyaman dan aman," ujarnya. (Uli)