Indolinear.com, Puncak - Warga di daerah Puncak, Kabupaten Bogor menggelar tradisi bagi-bagi ketupat Rabu Wekasan atau Rabu Pamungkas di bulan Safar, Rabu (15/11/2017) lalu.

Acara tersebut digelar di  kawasan Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Menurut tokoh dari pesantren dari Siqoyatunnajah Cisarua, Ustaz Miftahudin, tradisi bagi-bagi ketupat tersebut dilakukan atas prakarsa tokoh pesantren pertama di Kabupaten Bogor.

"Ini dari tahun 1951 atas prakarsa Mama Asyari Bakom, pendiri pesantren pertama di Kabupaten Bogor itu beliau yang di Bakom Ciawi," ujar Miftahudin.

Ia juga mengatakan bahwa tradisi yang disebut 'sidekah kupat' tersebut digelar warga di sepanjang Jalur Puncak dari Ciawi sampai Masjid Attaawun Puncak untuk menolak bala.

"Intinya ini ritual sedekah untuk menolak bala, karena setiap Rabu akhir bulan Safar itu Allah menurunkan 320 ribu bala, ini supaya kita tertolak," ungkapnya.

Menurut Miftahudin, sistemnya itu ketupat dibagi-bagi kepada warga, dengan diawali salat sunat Tolak Bala empat rakaat terlebih dahulu di majelis ta'lim atau mesjid.

"Abis shalat sunat itu tidak diberjamaahkan, masing-masing, dilanjut hadiahan baca Surat Yasin, setelah itu baru bagi-bagi ketupat," ungkap Miftahudin. (Gie)