Indolinear.com, Yogyakarta - Siliwangi Bandung harus mengakui keunggulan Pacific Caesar Surabaya pada masa overtime dengan skor 80-83.

Meski Siliwangi Bandung mengalami kekalahan, sang pelatih, Ali Budimansyah, tetap bangga dengan perjuangan para pemainnya yang mampu bertahan hingga overtime.

"Melihat game tadi, saya tidak akan bilang harusnya bisa diambil. Ini masalah jam terbang," ujar Ali Budimansyah, dalam jumpa pers seusai laga melawan Pacific Caesar Surabaya di GOR UNY.

Siliwangi Bandung sebenarnya berhasil unggul dari Pacific Caesar Surabaya di kuarter kedua, dan ketiga meskipun margin tidak terlalu jauh.

Di kuarter empat pun, sebenarnya anak asuh Ali Budimansyah sudah unggul dari Pacific Caesar Surabaya.

Hanya, pada detik-detik akhir, Pacific Caesar Surabaya mencuri dua poin hingga menyamakan angka menjadi 75-75 dan memaksa overtime. Pada masa overtime itu, Siliwangi Bandung harus mengakui keunggulan Pacific Caesar Surabaya dengan skor 80-83.

"Pemain saya belum siap dengan situasi kayak tadi, tetapi mereka bisa menikmati, bisa tahan hingga overtime," ujarnya.

Menurut dia, para pemainnya telah menerapkan strategi di lapangan dengan baik. Hanya, para pemainnya yang masih berusia muda masih belum dapat mengambil keputusan dengan tepat di luar instruksi pelatih.

"Enggak mudah buat mereka untuk melakukan yang di luar orderan saya, terkadang itu perlu. Mereka bermain basket dengan bagus, tetapi pengalaman di liga ini masih kurang dan butuh jam terbang lagi," katanya.

Selain itu, lanjutnya, di tim Siliwangi Bandung sampai saat ini belum ada leader pemain lokal yang bisa mengontrol situasi di lapangan dan di luar lapangan.

"Kami belum ada leader pemain lokal, sambil proses kami berbenah," ujarnya.

"Saya tetap mengapresiasi perjuangan dan kerja keras para pemain," katanya. (Uli)