Indolinear.com, Bekasi - SMP Negeri 9 Kota Bekasi menggelar kegiata try-out berbasis komputer (TOBK) beberapa waktu lalu.

Kepala Sekolah SMPN 9 Kota Bekasi, Dwi Kusdinar mengatakan, seluruh stakeholder telah bertekad sejak awal tahun ajaran 2017 – 2018, untuk mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) atau CBT (computer based test). Keinginan besar ini juga dilandasi agar semua siswa memperoleh hasil nilai ujian terbaik.

"Sekolah sangat serius menangani pendalaman materi atau PM. Dalam PM itu, per kelas hanya diisi 20 siswa, dan dilaksanakan 2 kali dalam seminggu. Tiap selesai PM, dilakukan evaluasi sehingga para pengajar PM memiliki data tentang kemajuan siswa," jelasnya.

"Dari data inilah pengajar memetakan siswa mana saja yang termasuk fast learner, dan mana yang masuk kategori detail learner. Setelah dipetakan, maka masing-masing kategori akan mendapat treatment yang berbeda," sambungnya.

Setelah berjalan 4 bulan, tambah Dwi, sekolah kemudian mengadakan try-out (TO) pertama pada bulan Desember 2017 lalu. Hasil TO ini lalu dianalisa untuk mendiagnosa pada bagian mana saja siswa memiliki kelemahan. Setelah itu baru dilakukan treatment khusus.

"Tujuan diadakannya TOBK agar siswa terbiasa dalam mengerjakan soal-soal ujian dengan menggunakan perangkat komputer. TOBK ini didesain seperti kondisi riil UNBK. Dengan jumlah peserta ujian 396 siswa, TOBK dibagi menjadi 3 shif, menggunakan 4 ruangan dan masing-masing ruangan terdiri dari 34 Computer Client," ujarnya.

Dengan TOBK ini, ujar Dwi, diharapkan para siswa ketika menghadapi ujian nasional berbasis komputer nanti tidak ada yang merasa gaptek. TOBK ini akan diselenggarakan 3 kali.

"Sekarang ini merupakan TOBK pertama, berarti masih ada 2 kali lagi. Ditambah simulasi UNBK dari kementerian sebanyak 2 kali, maka kemungkinan besar tidak ada lagi siswa yang gaptek dan grogi dalam pelaksanaan UNBK kelak," tuntasnya. (Gie)