Indolinear.com, Jakarta - Direktur Teknis MotoGP, Danny Aldridge, memutuskan aturan penggunaan motor paling bergengsi di dunia ini, tetap tidak bisa menggunakan winglet.

Melihat keputusan tersebut, pabrikan tetap berupaya untuk menggunakan winglet tambahan tersebut. Pasalnya, penggunaan komponen ini dipercaya mampu meningkatkan kestabilan dan aerodinamis motor.

"Aturan akan tetap sama, tidak ada perubahan. Stabil, konsisten dan menurut saya akan terlihat jika fairing akan menjadi jenis desain yang serupa," jelas Danny, seperti dikutip dari Liputan6.com (28/01/2018).

Lanjut Danny, hal ini memang akan sulit dicoba dan diatur (pelarangan winglet), dan bakal banyak yang berpendapat tentang winglet tersebut.

"Tapi kami telah mencoba untuk memungkinkan para insinyur bekerja dengan kebebasan, pasti ada pro dan kontra dengan desain fairing baru," tegas Danny.

Penggunaan winglet ini memang diawali oleh Ducati Corse di 2016. Dengan tambahan komponen tersebut, kecepatan motor yang ditunggangi Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone ketika itu memang lebih stabil.

Namun, penggunaan winglet ini langsung mendapatkan protes keras dari Dorna. Pihak penyelenggara MotoGP ini menilai, jika penggunaan winglet dapat membahayakan keselamatan pada riders.

Ducati

Pelarangan penggunaan winglet ini tercetus di musim balap MotoGP 2017. tentu saja, tim yang bereaksi paling keras terkait pelarangan tersebut, adalah Ducati.

Seperti diketahui, Ducati paling 'berbahaya' ketika di trek lurus. Namun, hal tersebut menjadi berkurang dengan tidak adanya winglet. Bahkan, untuk mengatasi hal tersebut, pihak Ducati sudah merancang fairing baru bernama Hammerhead.

Fairing baru ini, sebagaimana diketahui, adalah jawaban atas pelarangan winglet mulai tahun ini. Fairing baru berfungsi untuk meningkatkan downforce, aspek yang sebelumnya dikontribusikan oleh winglet.

Adapun fairing Ducati ini disebut paling radikal di antara milik tim lain. Pada Hammerhead, ada dua tunnel winglet besar di tiap sisinya, tapi dengan bagian tengah (hidung) sempit. Desainnya mirip seperti depan mobil balap single-seater. (Uli)