Indolinear.com, Bogor - Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor merayakan Hari Gizi Nasional (HGN) ke-58 dengan melaksanakan kegiatan penyuluhan dan konseling di Puskesmas Cisarua.

Kegiatan tersebut terkait pencegahan stunting (anak pendek) di masa yang akan datang. Stunting merupakan efek dari anak yang kekurangan gizi. Tidak hanya mutlak dengan gizi, stunting juga dapat berasal dari lingkungan, pola kehidupan, dan asupan dari ibu hamil.

Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat dr. Trisna D. Bangun menyampaikan Dinkes telah menghimbau kepada seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Bogor untuk melakukan penyuluhan dan konseling. Penyuluhan dan konseling akan dilaksanakan selama seminggu

"Dimana konselingnya itu terpadu mulai dari anak, ibu hamil dan anak stunting," ujarnya.

Pelayanan konseling gizi untuk ibu-ibu hamil telah disediakan di puskesmas-puskesmas diseluruh Kabupaten Bogor. Konseling gizi dilakukan tanpa dipungut biaya atau gratis.

Dinkes bersama puskesmas-puskesmas di Kabupaten Bogor memberikan penyuluhan asupan gizi yang benar kepada ibu-ibu hamil yang kurang gizi. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan agar bayi yang dilahirkan tidak mengalami stunting.

"Anak yang dengan kondisi Bawah Garis Merah (BGM) dan dua bulan berturut-turut tidak naik berat badannya, kita pantau dan diberi pmt penyuluhan sampai berat badan anak tersebut naik," tambahnya.

Berdasarkan data Litbang Kabupaten Bogor tahun 2017 sekitar 26,9% dari 323 anak yang diperiksa dengan kisaran umur 0-59 bulan adalah stunting. Sedangkan di Kecamatan Cisarua terdapat 21 anak dari 5.670 anak di bawah umur lima tahun (balita). (Gie)