Indolinear.com, Jakarta - Murahnya lahan parkir ternyata bisa menciptakan masalah tersendiri. Misalkan saja di Jakarta, kenaikan tarif parkir dirasa diperlukan untuk memindahkan pengguna kendaraan pribadi ke kendaraan umum.
Dan masalah parkir murah tidak saja menjadi masalah di Indonesia, tarif parkir di jalanan Hong Kong dirasa terlalu murah dan tidak sebanding dengan kenaikan harga properti.
Dilansir dari Liputan6.com (04/01/2018), kenaikan harga parkir di jalanan Hong Kong terjadi terakhir kali di tahun 1994 dengan tarif HK$8 per jam (setara Rp 13.874). Harga tersebut sangatlah murah dibanding tarif parkir di properti pribadi, misalkan lokasi parkir di Causeway Bay yang menetapkan tarif hingga HK$35 per jam (setara Rp 60.700).
Mirisnya, dengan harga parkir yang murah untuk kendaraan. Ternyata untuk memiliki properti sangatlah mahal. Tempat tinggal rumah susun (nano flats) ukurannya lebih kecil dibanding lahan parkir per mobil.
Rumah susun yang berukuran ekstra kecil diperuntukkan bagi pembeli muda agar sanggup membeli. Sebagai bayangan mahalnya harga properti, satu unit seluas 28,7 meter persegi dibanderol HK$2,99 juta (setara Rp 5,1 miliar). Itupun lokasinya jauh dari pusat kota.
Akibat dari lahan parkir yang murah, pendapatan Hong Kong dari lahan parkir tidak pernah berubah sejak tahun 1998, yaitu berkisar di angka HK$270 juta (setara Rp 468 miliar). Harga parkir yang terlalu murah juga dimanfaatkan oleh oknum, yang digunakan sebagai lahan valet parking oleh restoran maupun klub malam.
Departemen Transportasi berencana untuk menaikkan tarif parkir HK$20 per jam (setara Rp 34.700). Penyesuaian harga ini bagian dari rencana untuk membenahi lahan parkir, termasuk penggunaan smart system yang memungkinkan untuk pembayaran secara daring. Keuntungan lainnya, pengemudi dapat memeriksa lahan parkir yang tersedia melalui smartphone. (Uli)
0 Response to "[Pos baru] Di Negara Ini Tempat Parkir Dianggap Terlalu Murah"
Post a Comment