Indolinear.com, London - Kurang lebih 350 juta orang di Eropa dan Asia menjadi saksi gerhana matahari total terakhir di Abad ke-20.

Fenomena alam tersebut dimulai di atas Samudera Atlantik. Tak jauh dari wilayah timur Kota Boston Amerika Serikat (AS).

Setelah terjadi di Samudera Pasifik, daratan pertama yang melihat gerhana adalah kepulauan Scilly. Demikian dilansir dari Liputan6.com (14/04/2018).

Setelah itu gerhana bisa dilihat di atas langit Eropa serta Asia.

Beberapa masyarakat yang melihat gerhana dari Prancis utara dan Munich Jerman sangat beruntung. Karena langit sedang cerah.

Mereka bisa melihat momen dramatis ketika langit tiba-tiba hitam, matahari menghilang, dan kegelapan total menyelubungi Bumi -- meski hanya sekejap.

Keberuntungan lebih didapat masyarakat Rumania. Di wilayah Ramnicu Valcea, gerhana berlangsung lebih lama dibanding tempat lain.

Karena itulah, jalanan di kota tersebut dijejali ribuan orang.

Sementara itu, menyambut gerhana matahari total, Pemerintah Yordania dan Suriah memutuskan untuk menjadikan tanggal tersebut hari libur nasional.

Sayangnya pengalaman kurang enak dialami warga Inggris. Jutaan masyarakat Negeri Ratu Elizabeth memutuskan untuk pergi ke Cornwall untuk menyaksikan peristiwa alam langka itu.

Daerah Barat Daya Inggris tersebut menjadi satu-satunya wilayah di negara itu yang dilewati gerhana matahari.

Namun, mereka tidak bisa menyaksikan efeknya secara sempurna. Langit di kota tersebut sebelum gerhana berlangsung mendadak mendung. (Uli)