Indolinear.com, Kota Tangerang - Ahmad Khalif Aqil Syafil, seorang pelajar berusia 16 tahun berhasil menjadi juara pada ajang lomba sains di Amerika Serikat.

Ia adalah murid kelas II jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura di SMK N 2 Kota Tangerang. Ahmad adalah anak seorang sopir taksi, namun kejeniusannya dapat meyakinkan para juri lomba sains.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala SMK N 2 Kota Tangerang, Dedi Kurniadi. Ia memerhatikan tumbuh kembangnya Ahmad dalam menggeluti lomba pembuatan aplikasi berbasis IT bidang Agribisnis di Hawai, Amerika Serikat.

"Dia (Ahmad) ini jenius, bisa bikin peserta lomba dan juri lainnya kagum. Kami juga merasa bangga," ujar Dedi kepada Warta Kota, Mingdilansir dari Wartakota.tribunnews.com (30/07/2018).

Dedi menerangkan, hasil penelitian anak didiknya ini membuat decak kagum. Ahmad membuat aplikasi yang dapat menjawab atau memberikan solusi dari soal matematika.

"Aplikasi yang dibuatnya itu bisa jawab soal matematika hanya sekitar lima detik saja," ucapnya.

Alhasil, Ahmad pun keluar menjadi juara dalam lomba bergengsi itu. Terlebih dirinya bisa memaparkan dengan detil dan rinci mengenai penemuannya ini.

"Dia presentasi full menggunakan bahasa Inggris. Aplikasinya juga bisa langsung diunduh melalui google play store," kata Dedi.

Kuliah di Amerika

Gubernur Banten Wahidin Halim merasa senang dan bangga atas prestasi yang diraih putra putri Banten baik di tingkat daerah, nasional bahkan internasional. Gubernur memberikan beasiswa pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi Strata II (S2).

Ahmad Khalif Aqil Syafiq adalah pelajar kelahiran Tangerang pada tanggal 3 Juni 2002 putra dari orangtua yang berprofesi sebagai pengemudi taksi online.

Janji Wahidin diungkapkan di hadapan Ahmad Khalif, Kepala Sekolah serta jajaran guru SMKN 2 Kota Tangerang. Menurutnya putra daerah yang berprestasi patut untuk diberikan apresiasi tidak hanya moril tapi juga dukungan materil.

Hal ini bertujuan agar siswa tersebut dapat lebih bersemangat dalam mempertahankan bahkan meningkatkan prestasinya kedepan.

"Apalagi jika dia berasal dari keluarga yang kurang mampu, tentu pemerintah harus hadir untuk mendukung pendidikannya agar terus meningkat," ungkap Wahidin.

Pria yang akrab disapa WH ini juga mengatakan, pemberian beasiswa diharapkan dapat menjadi pemicu semangat bagi putra-putri Banten yang lainnya agar mampu mencetak prestasi baik di tingkat daerah, nasional maupun dunia.

Karena, selain akan merasakan kebanggaan dan manfaat yang luar biasa untuk diri sendiri, prestasi yang ditorehkan juga mampu membawa harum tidak hanya nama daerah, tapi juga bangsa Indonesia di mata dunia.

Sementara itu Ahmad Khalif mengungkapkan rasa bahagia dan terima kasihnya kepada Gubernur atas pemberian beasiswa yang tak pernah dibayangkannya. Ahmad mengaku senang mendapatkan beasiswa tersebut karena selain bisa terus melanjutkan pendidikan yang digemarinya hingga S2, juga bisa meringankan beban orangtuanya yang tidak perlu membiayai pendidikannya ke depan.

"Saya berjanji tidak akan menyianyiakan kesempatan yang telah diberikan ini, akan belajar lebih giat dan terus berprestasi," papar Ahmad. (Uli)