Indolinear.com, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhyono (SBY) blak-blakan soal ketidakharmonisan hubungannya dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Gerindra makin optimistis PD bergabung membentuk koalisi.

"Dengan pembicaraan Pak SBY dengan Pak Prabowo hari Selasa (24/7) malam, lalu ditambah lagi dengan pernyataan Pak SBY tadi malam, tentu kami makin yakin dan optimis insyaallah PD akan bergabung di koalisi Gerindra, PKS, dan PAN," kata anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade kepada wartawan, dilansir dari Detik.com (27/07/2018).

Alasannya, Gerindra punya tawaran koalisi yang dinilai SBY berlandaskan sikap saling menghormati dan saling memahami. Hal itu, sebut Andre, yang barangkali jadi daya tarik bagi PD bergabung bersama Gerindra.

"Gerindra menawarkan koalisi yang berdiri sama tinggi, duduk sama rendah. Istilah Pak SBY ada mutual respect. Ini yang kita tawarkan kepada PD. Mungkin ini yang menjadi daya tarik koalisi Pak Prabowo, PKS, dan PAN dibandingkan koalisi Pak Jokowi," ujarnya.

"Karena tawarannya ya ada perasaan dihargai sehingga ini kelebihan dari koalisi Pak Prabowo. Apalagi kita sama tahu Pak Prabowo adalah tokoh yang bersahabat dengan Pak SBY. Tidak pernah punya masalah personal dengan Pak SBY," imbuh Andre.

Namun Andre tak mau berkomentar lebih lanjut soal konflik SBY dan Megawati. Dia mengatakan Gerindra tak mencampuri urusan internal kedua tokoh bangsa itu.

"Ini kan urusan internal Pak SBY dan Bu Mega ya. Gerindra tentu tidak ingin mencampuri urusan mereka keduanya. Karena kami tentu menghormati kedua tokoh ini. Pak SBY mantan presiden ke-6 dan Bu Mega mantan presiden ke-5," tuturnya.

Sebelumnya, SBY mengungkap peluang koalisi dengan Jokowi yang kini memudar. SBY juga mengungkapkan bahwa hubungannya dengan Megawati yang belum pulih menjadi alasannya tak masuk koalisi Joko Widodo (Jokowi). SBY pun masih membuka kemungkinan masuk ke pemerintahan.

"Tapi itu pertanyaan bagi saya, karena melihat realitas hubungan Bu Mega sama saya belum pulih. Tapi saya pikir yang ajak Pak Jokowi, dan kalau Demokrat ada di dalam, why not?" kata SBY saat jumpa pers di kediamannya, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/7). (Uli)