Indolinear.com, Kota Tangerang - Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah merilis fatwa mubah terkait vaksin measles rubella (MR) yang mengandung babi.

Kendati demikian, terdapat penolakan pemberian vaksin tersebut di wilayah Tangerang. Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspadewi. Ia menjelaskan, jajarannya hingga kini terus melakukan vaksinasi MR terhadap warga Kota Tangerang.

"Memang ada penolakan ketika kami memberikan vaksin ini," ujar Liza Liza Puspadewi dilansir dari Wartakota.tribunnews.com (25/08/2018).

Menurutnya, masih ada pihak-pihak yang tak ingin diberikan vaksin MR tersebut, terlebih dengan adanya pemberitaan yang belum lama ini menghangat mengenai vaksin yang diproduksi Serum Institute of India (SII) yang mengandung babi itu.

"Mayoritas yang menolak itu sekolah-sekolah Islam," ucapnya.

Liza menyebut, pihaknya pun melakukan sosialiasi rutin terkait hal ini, dengan cara memberikan penjelasan agar segelintir masyarakat yang menolak itu paham begitu pentingnya pemberian vaksin MR tersebut.

"Vaksin MR ini bermanfaat dan sangat mendesak diperlukan. Anak-anak harus diberikan imunisasi campak, dan kami memberikan vaksin ini. Campak dapat berdampak pada kematian, dan sangat membahayakan," tutur Liza.

"Oleh karena itu, kami memberikan pemahaman kepada mereka yang menolak. Sebab, di Tangerang kasus seperti ini sudah banyak, dan penyakitnya juga menular," sambungnya. (Uli)