Indolinear.com, Jakarta - Untuk memperkenalkan jaringan 5G di Indonesia, Telkomsel membawa bus kecil atau shuttle nirsopir alias tanpa supir di gelaran Asian Games 2018. Tidak hanya pamer, bus nirsopir bermerek Navya ini juga dapat dicoba pengunjung pesta olahraga terbesar di Asia tersebut di sekitaran area Telkomsel 5G Experience Center di Zona 2, GBK, Senayan, Jakarta Pusat.

Bus yang dibawa oleh Telkomsel, dan bekerjasa dengan ST Engineering dari Singapura ini memang dijejali teknologi canggih. kombinasi antara teknologi Lidar (Light Detection and Ranging), AI (Artificial Intelligent) dan tentunya teknologi 5G.

"Jadi, bus ini bisa jalan sendiri dan kami menyediakan BTS 5G juga untuk kebutuhan data streaming. Selama mobil dijalankan, memang ada transfer data juga," jelas  Indra Mardiatna, Vice President Technology & system Telkomsel, saat ditemui Liputan6.com di booth area Telkomsel 5G Experience Center di Zona 2 GBK, Senayan, Jakarta Pusat, dilansir dari Liputan6.com (26/08/2018).

Lanjut Indra, untuk teknologi 5G ini untuk kendaraan autonomous masuk ke dalam konsep vehicle-to-x. Artinya, sistem transportasi cerdas yang dapat mengatur lalu lintas, dan memastikan perjalanan menjadi aman di masa depan.

"Untuk ke depannya, vehicle-to-x ini memang tidak bisa menggunakan teknologi 4G atau sebagiannya. Pasalnya, untuk konsep ini harus memiliki latensi yang rendah, serta kecepatan transfer data yang besar, terutama untuk latensi karena berhubungan dengan respon," tegasnya.

Untuk diketahui, bus tanpa supir ini ini menggunakan penggerak listrik dengan daya Battery Pack kapasitas 33 kWh yang mampu bertahan selama 9 jam. Pengisian daya hingga baterai penuh, membutuhkan waktu selama tujuh sampai delapan jam.

Fitur navigasi dan keselamatan telah menggunakan sistem pendeteksi efektif yang menggabungkan berbagai jenis teknologi canggih.

Sementara itu, untuk Sensor bus nirsopir ini menggunakan teknologi Multi-Sensor Cutting-Edge yang paling canggih dari negara asalnya.

Desain yang kuat dan lengkap menggabungkan informasi dari sejumlah sensor untuk memahami dan memvisualisasikan lingkungannya dengan cara yang tepat.

Sensor ini terhubung dengan komputer untuk memberikan informasi, kemudian membuat keputusan dan bertindak atas informasi tersebut.

Berbicara dimensi, bus tanpa supir ini memiliki panjang 4,75 meter, lebar 2,11 meter dan tinggi 2,65 meter. Ground clearance 0,20 meter dengan wheelbase 2,90 m.

Sedangkan untuk kapasitasnya, bus ini memiliki dua sisi penumpang, dengan total 12 orang, yaitu delapan tempat duduk dan empat bisa berdiri. (Uli)