Indolinear.com, Jakarta - Tak dapat dimungkiri, e-commerce kini tengah menjadi primadona distribusi penjualan. Tidak terkecuali produk-produk smartphone. Bahkan, banyak di antara brand-brand smartphone yang bekerja sama secara khusus dengan perusahaan e-commerce.

Meskipun tren mengarah ke penjualan online, bukan berarti kontribusi penjualan dari online banyak atau mungkin mengalahkan offline.

"Belum. Customer behavior kita masih kebanyakan suka offline," ujar Suryadi Willim, Head of Marketing Communication, LUNA Indonesia ketika ditemui di Jakarta, dilansir dari Merdeka.com (24/08/018).

Lebih jelas Suryadi mengatakan, perilaku konsumen tersebut khusus untuk smartphone harga Rp 4 jutaan. Dengan harga yang harus dikeluarkan itu, maka rata-rata konsumen mesti harus bisa merasakan bagaimana smartphone ketika digunakan.

"Memang seperti itu. Rata-rata mereka harus mencoba terlebih dahulu. Sampai pada akhirnya, 'Oke, gue beli yang ini'," jelasnya.

Kendati begitu, pelan-pelan tren pembelian smartphone melalui e-commerce semakin meningkat. Tapi belum signifikan. Boleh jadi, sisi edukasi terhadap konsumen terhadap e-commerce mulai menunjukan hal yang positif.

"Data IDC dulu bilang online 5 persen, tapi sekarang bertambah 10 persen untuk kontribusi penjualan smartphone di Indonesia," terang Suryadi.

Ia pun menyontohkan tren perilaku konsumen yang membeli produknya. Kebanyakan, karena smartphone yang disasar produknya itu untuk kalangan menengah ke bawah, maka offline menjadi kontribusi yang paling besar.

"Rata-rata dari segmen kami itu, yang udah tersentuh internet masih kecil. Makanya, offline masih mendominasi," kata dia. (Uli)