Indolinear.com, Kota tangerang - Kemacetan di Kota Tangerang semakin hari semakin menggila.Dishub Kota Tangerang pun mengefektifkan personel di lapangan untuk mengurai kendaraan pada jam sibuk kerja.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Saeful Rohman.

Ia menjelaskan setelah mengoptimalkan keberadaan ATCS dalam memantau pergerakan kendaraan di persimpangan dalam mengatasi kemacetan, jajarannya mengefektikan peran petugas lapangan dalam mengurai kepadatan lalu lintas khususnya di saat jam sibuk seperti pagi dan sore hari.

Sebagai Kota Seribu Industri dan Sejuta Jasa, pertumbuhan kendaraan di Tangerang alami peningkatan yang signifikan.

Oleh karena itu, berbagai terobosan dilakukan pemerintahan setempat dengan menyediakan transportasi massal berupa Trans Tangerang yang beroperasi di dalam kota.

"Jumlah petugas yang dimiliki ada 196 personil dan dibagi dalam tiga shift waktu kerja. Petugas tersebut ditempatkan di beberapa lokasi seperti persimpangan, pusat keramain dan sekolahan," ujar Saeful, dilansir dari Wartakota.tribunnews.com (28/08/2018).

Selain itu, ada juga petugas yang siaga untuk menerima laporan dari warga.

Petugas tersebut dilengkapi dengan kendaraan Dinas, di antaranya mobil dan motor patroli.

"Jumlahnya ada 93 unit kendaraan pendukung, termasuk mobil derek untuk memberikan sanksi kepada pengendara yang parkir sembarangan," ucapnya.

Untuk mengawasi kerja di lapangan, Dinas Perhubungan pun telah memasang GPS tracker di setiap kendaraan dinas.

Tujuannya adalah untuk pengawasan dan tak ada yang melakukan kerja diluar dari tugas yang ditetapkan,

"Kemudian, mobil patroli yang kami miliki terdiri dari berbagai fungsi. Mulai dari untuk mengatur lalu lintas, ketertiban pedagang kaki lima maupun parkir sembarangan," kata Saeful.

Dalam event seperti Festival Cisadane, Dinas Perhubungan pun mengerahkan seluruh petugasnya agar masyarakat yang datang tidak terkena macet.

Mengingat lokasi acara dilaksanakan di Bantaran Sungai Cisadane.

Rekayasa lalu lintas kerap dilakukan petugas. Hal ini dilakukan agar pengendara tak terganggu dan pengunjung yang akan datang bisa ke lokasi.

"Biasanya kami lakukan pemasangan rambu lalu lintas di lokasi serta juga sosialisasi kepada pengendara supaya tidak terjebak kemacetan," paparnya. (Uli)