Indolinear.com, Jakarta - PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) selaku produsen kendaraan Suzuki di Indonesia mengklaim pada semester pertama 2018 ekspor mobilnya mengalami peningkatan 11 persen dengan catatan 31.759 unit. Sedangkan di periode yang sama di 2017 hanya tembus 28.251 unit.

Menurut Department Head of Export PT SIM Hady Surjono Halim, peningkatan ekspor Suzuki yang mengarah tren positif tak hanya dalam bentuk mobil utuh atau Completely Built Up (CBU) tetapi juga mobil terurai atau Completely Knock Down (CKD).

"Untuk ekspor CBU pada 2017, sebesar 13,8 persen menjadi 14.479 unit, sedangkan 2017 hanya 12.723 unit. Sementara untuk ekspor CKD meningkat sebesar 11,3 per atau dari 15.528 unit (2017) menjadi 17.280 unit di 2018," jelas Hady kepada wartawan di acara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018, ICE, BSD, Tangerang Selatan, dilansir dari Liputan6.com (17/08/2018)

Dari total ekspor Suzuki pada semester pertama 2018, mobil yang paling laris digaet pasar ekspor yaitu Suzuki APV sebanyak 8.080 unit, akan tetapi model mobil yang melonjak untuk ekspor yaitu Suzuki Ertiga yang mengalami kenaikan hingga 37 persen atau mencapai 6.399 unit, sedangkan periode yang sama di tahun lalu sebanyak 4.671 unit.

"Untuk all new Suzuki Ertiga, rencananya akan diekspor ke-29 negara mulai September 2018 sesuai arahan dari Suzuki Motor Corporation," ucap Hady.

Melonjaknya ekspor juga terjadi pada Suzuki Karimun Wagon R dalam bentuk CKD yaitu mencapai 35 persen atau dengan catatan 14.460 unit.

Ekspor produk-produk Suzuki made in Indonesia ini laris di 47 negara atau hampir memenuhi target ke-51 negara yang meliputi Thailand, Filipina, Vietnam, Pakistan, Chile, Peru, Bolivia, Kostarika, Honduras, Kolumbia, Panama, dan lain-lain. (Uli)