Indolinear.com, Bekasi - Pemerintahan Kota Bekasi mengajukan dana hibah Rp1,2 triliun kepada Pemerintah Provinsi Ibukota DKI Jakarta. Pengajuan ini disampaikan sebagai dana kemitraan antar daerah.

"Ajuan anggaran Rp1,2 triliun ke DKI Jakarta untuk tahun 2018 tersebut sebagai bagian dari kemitraan antar daerah," kata Sekretaris Daerah Kota Bekasi, Rayendra Sekarmadji.

Menurutnya, bantuan hibah DKI sangat dibutuhkan sebagai pembangunan antar wilayah perbatasan. Meski sampai saat ini belum ada tindak lanjut seperti halnya bantuan pada tahun lalu.

Rayendra menjelaskan, bantuan itu diperuntukan untuk keperluan pembangunan infrastruktur. Soalnya, saat ini Pemerintah Kota Bekasi mengalami defisit anggaran.

"Pemprov DKI anggaranya kan sangat besar, dan Kota Bekasi merupakan mitra yang sangat strategis," ujarnya.

Rayendra mengakui jika Kota Bekasi setiap tahun meminta dana hibah kepada Ibukota Negara itu. Sebab, anggran yang digelontorkan untuk DKI cukup besar.

"Dana bantuan itu nilainya bervariasi," tutur Rayendra.

Pada tahun 2017 saja, Kota Bekasi mendapatkan hibah sebanyak Rp Rp316 miliar.

Bantuan itu untuk sejumlah kegiatan, di antaranya program pemberdayaan masyarakat di sekitar Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang dan pembangunan infrastruktur jalan.

Meskipun bantuan yang diterima pihaknya pada triwulan ketiga 2017 itu meleset dari pengajuan sebelumnya sebesar Rp986 miliar.

"Saya perkirkan bantuan dana hibah pada 2018 yang diajukan sebesar Rp1,2 triliun," tandasnya seperti dikutip dari Pojoksatu.id, Selasa (3/4/2018).

Hal ini fokus untuk pembangunan infrastruktur jalan dan saluran, pembangunan sekolah terpadu, puskesmas dan fasilitas pemberdayaan masyarakat.

Infrastruktur jalan di perbatasan DKI, kualitas dan lebar jalannya harus sama. Sehingga Pemkot Bekasi harus menyesuaikannya. (Gie)