Indolinear.com, AS - Sepasang celana jins merek Levi's yang berusia 125 tahun berhasil terjual dengan harga USD 100.000 atau Rp 1,4 miliar melalui sebuah pelelangan. Ini menjadi rekor penjualan denim vintage sepanjang sejarah.

Celana jins yang diproduksi oleh perusahaan Levi Strauss & Co tersebut dijual oleh rumah lelang di Maine, Amerika Serikat, pada 15 Mei lalu ke seorang pembeli asal Asia Tenggara.

"Pembelinya adalah seseorang yang suka dengan celana Levi's tua," kata perwakilan rumah pelelangan, Daniel Soules, dikutip dari laman Merdeka.com (22/06/2018).

Banyak yang penasaran bagaimana sejarah jins tua ini hingga bisa dijual dengan harga tinggi. Kain jins itu sendiri diproduksi oleh pabrik di New Hampshire, Pantai Timur, namun celananya diproduksi di San Francisco, Pantai Barat.

Pemilik pertama celana jins tersebut adalah Solomon Warner, seorang pemilik toko di Arizona. Warner membelinya pada tahun 1893 silam.

Dia hanya mengenakan jins tersebut beberapa kali sebelum kematiannya. Oleh karena itu jins tersebut masih berada dalam kondisi baik hingga turunkan ke keluarganya selama bertahun-tahun.

Levi's sempat memberi penawaran USD 50.000 atau Rp 700 juta untuk membeli kembali celana itu. Namun akhirnya celana tersebut jatuh ke tangan pembeli baru dengan harga dua kali lipat.

Banyak kolektor yang tertarik dengan celana jins tua karena perbedaannya dengan model jins diproduksi saat ini, mulai dari saku belakang hingga berkurangnya lubang sabuk karena pada abad-19 orang-orang masih suka menggunakan suspender.

"Sebanyak 501 jins yang diproduksi pada 1880 berhasil terjual dengan harga USD 60.000 kepada seorang kolektor Jepang," ujar Soules.

Selain itu, seorang analis mengatakan bahwa jins biru sangat didambakan karena celana tersebut telah menjadi budaya yang mendarah daging di AS. (Uli)