Indolinear.com, Jakarta - Anda mungkin pernah melihat Chevrolet Blazer, sebuah SUV tangguh yang pernah mencicipi manisnya pasar Indonesia. Bukan tanpa alasan, tapi di negara asalnya, Amerika Serikat, nama Chevrolet Blazer memang ditidurkan. Chevrolet mengirim rilis, yang bilang Chevrolet Blazer generasi terbaru siap dipasarkan Januari 2019

Lupakan Blazer yang kaku. Kini desainnya sangat modern dan berotot, bermuka mirip muscle car Chevrolet Camaro. Penempatan lampu utamanya serupa Mitsubishi Xpander, berteknologi HID diletakkan di bawah dan lampu bagian atas DRL. Paras tegas dikombinasi lekukan bodi samping yang dinamis dan buritan yang membulat. Bagian ini terlihat tebal dan memberikan impresi SUV ini punya bobot yang berat, dilansir dari Liputan6.com (26/06/2018).

Blazer tersedia dalam dua pilihan, Premier atau RS yang paling tinggi. Varian terakhir itu eksteriornya didominasi warna hitam. Pelek yang digunakan berukuran 18 hingga 21 inci, tergantung varian mana yang dipilih.

Di bagian interior, kabin terlihat modern dengan nuansa retro yang cukup kuat. Kesan itu dihadirkan dari bentuk dashboard yang tegak, dipadu bentuk ventilasi AC bulat. Yang menarik bagaimana desainer Chevrolet membuat dashboard ini terlihat rapi dan bersih, tanpa ada satu fitur yang terlihat dominan.

Di bagian tengah ada layar monitor 8-inci yang dibekali teknologi Chevrolet Infotainment 3. Teknologi ini dibekali kemampuan koneksi 4G LTE dengan SIM Card. Jadi pemiliknya bisa terhubung dengan internet kapan saja. Selain itu, sistemnya kompatibel dengan Apple CarPlay dan Android Auto5.

Blazer diklaim sebagai mobil yang punya banyak manfaat. Selain kemampuan menarik trailer, kapasitas bagasi besar (1.818 liter kalau jok dilipat), ruang penyimpanan juga banyak. Salah satunya glove box yang bisa dikunci secara elektronik. Untuk kenyamanan, tersedia juga enam slot USB di sekeliling kabin plus fitur wireless charging.

Di balik kap depan, ada mesin Ecotec empat silinder berkapasitas 2,5 liter. Inilah mesin varian bawah yang bertenaga 190 Tk. Untuk varian atas, disediakan mesin V6 3,6 liter. Tenaganya 306 Tk, dengan torsi puncak 365 Nm. Kedua mesin ini dipasangkan dengan transmisi 9-speed dan sudah dibekali start stop technology.

Sebagai penggerak utama, Blazer mengandalkan gerak roda depan (FWD), tapi saat diperlukan bisa berubah jadi mobil gerak empat roda. Varian Blazer RS bahkan dibekali sistem AWD twin clutch yang lebih canggih dan responsif.

Waqir Hashim, chief engineer Chevrolet Blazer mengatakan, "Blazer tidak hanya terlihat bagus, tapi kedua pilihan mesinnya, plus transmisi 9-speed, memberikan keseimbangan antara performa dan efisiensi." (Uli)