Indolinear.com, Jakarta - Masih ingatkah Anda pada salah satu varian Honda Revo yang telah disuntik mati beberapa tahun lalu? Motor itu adalah Honda Revo Techno AT atau Honda Revo dengan transmisi otomatis layaknya skutik.

Pertama kali Honda Revo AT diperkenalkan pada Agustus 2010 silam hingga akhirnya berhenti diproduksi pada tahun 2013. Padahal, secara fisik, motor bebek matic ini cukup futuristik dengan penggunaan warna silver dan pelek cast wheel.

Selain itu, dilansir dari Liputan6.com (29/06/2018), sistem suplai bahan bakar sudah menggunakan teknologi PGM-FI. Bahkan, speedometer dan area dashboard dibuat berbeda dengan Honda Absolute Revo. Dapur pacunya mengusung mesin 1-silinder berpendingin udara 109,1cc. Konfigurasi tersebut mampu menghasilkan tenaga maksimal 7,6hp dengan torsi mencapai 7,9 Nm.

Sayangnya, harga yang ditawarkan cukup tinggi waktu itu, berada di kisaran Rp16 jutaan. Sedangkan skutik Honda Vario masih dijual seharga Rp14 jutaan. Hal ini menjadi salah satu faktor motor Honda Revo Techno AT kurang diminati masyarakat.

Pihak kompetitor, Yamaha, juga pernah memiliki motor serupa bernama Yamaha Lexam. Nasibnya pun sama dengan Honda Revo Techno AT, dirilis tahun 2010 dan disuntik mati pada 2013.

Penyebabnya pun sama, sepi peminat karena harga yang terlalu tinggi. Banderolnya tak berbeda jauh dengan Honda Revo Techno AT, Rp16 jutaan. Sedangkan skutik Yamaha 110cc memiliki harga jual di bawahnya, Rp14 jutaan.

Padahal, desain yang ditawarkan terbilang sporty dan gagah. Bahkan, mesin Yamaha Lexam memiliki teknologi khusus, yaitu Y-CAT (Yamaha Compact Automatic Transmission). Posisi riding khas bebek membuatnya lebih nyaman dan mantap.

Secara teknis, Yamaha Lexam mengusung mesin 1-silinder berpendingin udara dengan kubikasi 113,7cc. Sayangnya, motor bebek matic ini belum menggunakan sistem suplai bahan bakar injeksi, tetapi masih karburator Mikuni BS25. Spesifikasi tersebut diklaim mampu memompakan tenaga sebesar 8,7 hp dan torsinya 8,73 Nm. (Uli)