Indolinear.com, Jakarta - Zaman sekarang banyak orang kepincut dunia fotografi. Hal ini tak lepas dari keinginan orang mengabadikan setiap momen terbaik dalam keseharian mereka. Ditambah lagi kemunculan smartphone dengan kamera berkualitas bagus yang harganya ramah di kantong. Fenomena ini akhirnya memunculkan fotografer newbie atau pemula.
Banyak di antara newbie fotografi ini menggunakan kamera smartphone lantaran praktis dibawa ke mana-mana. Selain itu, hasil jepretan kamera smartphone juga lebih mudah dan cepat dibagikan di media sosial. Bagi anak muda yang hidupnya nggak lepas dari media sosial, smartphone dengan kamera canggih menjadi andalan setiap waktu.
Namun sebagai fotografer newbie, hasil foto sering masih jauh dari sempurna. Berulang kali mengambil foto, tetap saja hasilnya nggak memuaskan. Terkadang, sekalinya kamu anggap bagus, ternyata foto tersebut dinilai jelek oleh orang lain. Lantas, gimana sih mengenali kualitas jepretan smartphone itu bagus atau jelek? Berikut enam caranya sebagaimana dilansir dari Brilio.net (22/08/2018).
- Cek fotomu blur (kurang fokus) atau nggak.
Foto berkualitas adalah foto yang memiliki ketajaman dengan tonal range (kualitas warna dan tone foto dari gelap ke terang) yang bagus. Begitu juga kekontrasan antara bayangan dan sorotan, serta fokus tepat pada objek bidikan kamera. Jadi, jika fotomu blur atau goyang atau kurang fokus, maka nggak akan masuk hitungan dilirik orang.
Nah, supaya fotomu nggak ngeblur atau goyang, ada beberapa tips yang perlu kamu perhatikan. Pertama, pastikan kamu memegang device dengan mantap, jika nggak mengandalkan alat bantu seperti tongsis atau tripod. Kedua, optimalkan fokus kamera (baik manual maupun auto), usahakan tetap tenang dan tak ada gerakan, baru menekan tombol shutter. Ketiga, hindari menggunakan zoom karena akan membuat foto pecah atau blur. Keempat, kamu bisa memanfaatkan alat bantu seperti tripod, tongsis, atau benda sekitar seperti pagar, meja, atau kursi supaya device tetap diam sehingga foto yang dihasilkan fokus dan jelas.
- Cek unsur point of interest.
Salah satu unsur yang menentukan bagus nggaknya foto adalah adanya point of interest. Misalnya saja kamu memotret pemandangan, ternyata foto itu terasa tanpa makna. Kamu bisa improve dengan menyorot sebuah objek, misalnya manusia, dan menjadikan pemandangan tersebut sebagai latar belakang. Teknik ini akan membuat fotomu lebih 'hidup'.
- Uji foto dengan tes stop.
Ketika kamu mengecek semua foto hasil bidikanmu lalu berhenti menatap sebuah foto beberapa detik, inilah yang disebut tes stop. Menurut Kav Dadfar, fotografer profesional travel dan lanskap dari London, Inggris, foto yang membuatmu berhenti sejenak ini memiliki 'sesuatu' yang menarik minat. Foto inilah yang berpotensi menjadi foto berkualitas bagus di mata orang lain.
- Perbedaan dengan foto serupa lain.
Tantangan dalam fotografi adalah menentukan keunikan. Foto dengan kualitas teknik pengambilan gambar oke, warna dan kekontrasan aman, nggak ada efek goyang atau blur, memang bagus. Namun jika fotomu menunjukkan sisi yang nggak dimiliki foto lain, itulah foto yang hebat.
Untuk menghasilkan foto unik, kamu harus rajin melihat foto-foto yang sudah ada lainnya. Lalu bandingkan, sisi unik mana yang harus kamu dapatkan. Kamu bisa menonjolkan sisi unik dari objek maupun angle pengambilan foto.
- Efek foto terhadap perasaanmu.
Saat kamu melihat hasil bidikanmu, coba cek kembali, apakah ada sesuatu yang menyentuh perasaanmu di foto tersebut? Entah itu tentang proses pengambilan gambarnya, objeknya, suasananya, dan lain sebagainya. Jika kamu merasa sentimental terhadap fotomu, bukan nggak mungkin orang lain juga merasakan hal yang sama saat melihatnya.
- Ikuti feelingmu.
Setelah menerapkan beberapa teknik sebelumnya, bahkan termasuk meminta saran dan masukan dari fotografer lain, selanjutnya yang bisa menilai fotomu bagus atau nggak adalah feelingmu sendiri.
Feeling ini tentu harus kamu asah terus menerus, baik dengan melanjutkan terus menjepret, ikut workshop, berguru langsung pada ahlinya, meminta bantuan kurasi ke teman fotografer yang sudah ahli, sampai pandai-pandai mengamati dan merasakan momen sekeliling. Bagaimanapun, pada titik tertentu fotografi itu bersifat subjektif. Dengan kata lain, ketika dua foto sama-sama bagus dan memukau, preferensi setiap orang yang melihatnya bisa berbeda. (Uli)
0 Response to "[Pos baru] Trik Bagi Newbie Menghasilkan Foto Keren Layaknya Fotografer Profesional"
Post a Comment