Indolinear.com, Tangsel - Sebanyak 200 orang dari perwakilan 17 kelurahan di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Kabupaten Tangerang dan Bogor berkumpul dan berdiskusi tentang teknologi nuklir dan pemanfaatannya di Kawasan Puspiptek, Setu, Tangsel pada Selasa, 25 September 2018.

Pertemuan yang dikemas dalam bentuk sarasehan ini mengusung tema Mendekatkan Teknologi Nuklir Kepada Masyarakat.

Sebagai lembaga pemerintah yang mempunyai tugas melakukan penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan teknologi nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) terus berupaya mendekatkan dirinya kepada masyarakat agar pemahaman masyarakat tentang teknologi nuklir tidak hanya dipandang sebagai hal yang negatif, namun memahami bahwa teknologi nuklir juga mampu dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.

Di usianya yang menginjak 60 tahun ini, melalui litbangnya, BATAN telah menghasilkan produk di berbagai bidang yakni pertanian, industri, kesehatan, dan lingkungan.

Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir, Suryantoro mengatakan, di Indonesia nuklir tidak dimanfaatkan untuk senjata. "Teknologi nuklir mampu dimanfaatkan untuk berbagai bidang diantaranya pertanian, kesehatan, industri, dan lingkungan. Indonesia tidak mengembangkan nuklir untuk senjata," ujar Suryantoro.

Namun demikian, hingga kini banyak masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar wilayah Kawasan Puspitek, Setu  belum sepenuhnya memahami bahwa teknologi nuklir mampu dimanfaatkan untuk kesejahteraan. Salah satu pemanfaatan teknologi nuklir yang selalu hangat dibicarakan adalah sebagai pembangkit energi listrik.

Dengan berbekal pengalaman selama 60 tahun dalam mengelola 3 fasilitas nuklir berupa reaktor riset dan fasilitas lainnya, BATAN kini telah menyusun rencana pembangunan Reaktor Daya Ekperimental (RDE). Saat ini rencana pembangunan RDE telah memasuki babak pembuatan Detail Engineering Design (DED).

RDE merupakan reaktor daya dengan kapasitas 10MWt atau setara dengan 3MWe nantinya akan dijadikan sebagai bukti nyata kepada masyarakat, bahwa bangsa Indonesia telah mampu merencanakan, membangun dan mengoperasikan reaktor daya dengan aman dan selamat. Selain menghasilkan listrik, RDE ini digadang-gadang dapat dimanfaatkan untuk produksi gas hidrogen dan pencairan batu bara.

RDE yang akan dibangun ini menggunakan teknologi High Temperature Gas Coolled Reactor (HTGR) yang merupakan desain reaktor generasi ke-4. HTGR ini merupakan reaktor yang mengedepankan tingkat keselamatan yang tinggi.

Program pembangunan RDE ini perlu disampaikan kepada masyarakat secara terus menerus, agar masyarakat mendapatkan informasi yang utuh tentang pemanfaatan teknologi nuklir untuk kesejateran. Selain program pembangunan RDE, BATAN juga perlu mengenalkan fasilitas nuklirnya, agar masyarakat merasa ikut memiliki dan menerima teknologi nuklir.

Harapan dari penyelenggaraan sarasehan ini adalah, masyarakat memahami dan dapat memanfaatkan keberadaan fasilitas nuklir di Kawasan Puspiptek Serpong untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia khusunya bagi pemerintah Kota Tangerang Selatan.

Menurut Sekretaris Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tangsel, Lisherni, Puspitek sebagai wadah bertukar pendapat dan memperluas jaringan para akademia, pembuatan kebijakan, para pelaku industri serta komunitas masyarakat.

"Fungsi Puspitek sebagai kawasan pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini selaras dengan visi misi Tangsel yaitu untuk mewujudkam Kota yang cerdas," ungkap Sekretaris Bappeda Tangsel Lisherni.

Manfaat adanya Puspiptek bagi Tangsel adalah E-Government yakni digitalisasi dna transparansi pengelolaan keuangan, pelatanan masyarakat, dan pelayanan kesehatan juga sebagai pengembangan inovasi daerah.

"Pemanfaatan energi nuklir untuk Kota Tangsel adalah sudah ada MoU antara BATAN dan Pemkot Tangsel yaitu pemanfaatan teknologi nuklir untuk kesejahteraan seperti kesehatan, pangan dan pertanian untuk pengawetan makanan," katanya.

BATAN dan Puspiptek juga sudah melakukan Pengembangan inovasi melalui kerjasama antara akademis-bisnis-pemerintah (ABG)."Kerjasama pemkot Tangsel dengan kota Daejon Korea Selatan yang di prakarsai oleh Puspiptek sebagai jembatan untuk transfer teknologi dan pertukaran informasi," jelasnya.

Pemkot Tangsel juga sudah pernah melakukan kerjasama penyelenggaraan Tangsel Gloval Innovation Forum (TGIF) 2016 bersama dengan UNESCO dan World Technopolis Association (WTA). Kegiatan ini memperkenalkan Tangsel kepada dunia internasional. (Sopy)