Indolinear.com, Washington, DC – Pada tanggal 5 November1940, 77 tahun silam, 5 November tahun 1940, menjadi hari yang bersejarah bagi Franklin Delano Roosevelt. Pada usianya yang ke-58 tahun, Roosevelt terpilih menjadi Presdien Amerika Serikat untuk yang ketiga kalinya secara berturut.

Seperti yang dilansir dari Liputan6.com (25/09/2018), Roosevelt terpilih karena visi misanya yang akan membawa Amerika Serikat lebih netral dalam Perang Dunia II, yang saat itu tengah berkecamuk. "Jangan biarkan negara lain berkata bahwa Amerika mengirimkan tentaranya ke Eropa," ujar dia.

Namun demikian, di tengah desakan dan situasi yang semakin tidak kondusif, termasuk kondisi Inggris yang perekonomiannya tengah merosot, AS di bawah komando Roosevelt membantu sekutunya dengan memberi bantuan lewat UU Pemberian Pinjaman.

Saat itu, Inggris tengah morat-marit karena berperang dengan Jepang, Jerman dan negara aliansi poros lainnya. Dengan kondisi Inggris tersebut, AS pada akhirnya turun tangan dalam peperangan.

Terlebih, Jepang melancarkan serangan ke pangkalan militer AS, Pearl Harbour, pada 7 Desember 1941. Empat hari kemudian, 11 Desember 1941, Jerman dan Italia mendeklarasikan perang terhadap Negeri Paman Sam tersebut.

"Kami terpaksa melakukan tindakan penanggulangan jika Jepang semakin merambah serangan ke Pasifik Barat Daya," ujar Roosevelt, setelah mendapat desakan dari publik untuk menurunkan tentaranya berperang.

Sementara itu, Presiden AS Roosevelt dan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill tengah memperjuangkan Piagam Atlantic Charter yang nantinya menjadi dasar pendirian badan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Roosevelt juga tak lepas dari kontroversi. Salah satu keputusannya, yakni menuntut pihak lawan agar menyerah tanpa syarat, dianggap kurang tepat karena bisa berpotensi malah memperpanjang peperangan. Selain itu, Roosevelt juga dianggap masih terpengaruh Joseph Stalin, pemimpin Uni Soviet dalam mengambil beberapa keputusan.

Roosevelt merupakan satu-satunya Presiden AS yang menjabat tiga periode pemerintahan berturut-turut. Bahkan, empat tahun kemudian, tepatnya pada 7 November 1944, ia terpilih kembali menjadi presiden dan menyandang presiden yang menjabat empat periode berturut-turut. (Uli)