Indolinear.com, Kolombo - Tragedi menimpa jemaah haji Indonesia pada 15 November 1978. Sebuah pesawat yang mengangkut jemaah haji dari Arab Saudi ke Indonesia mengalami kecelakaan di Sri Lanka, menewaskan 183 dari 262 penumpang dan awak kabin.

Seperti dikutip dari Liputan6.com (14/10/2018), kecelakaan tersebut menimpa pesawat milik maskapai Icelandic Airlines yang disewa oleh Garuda Indonesia untuk mengangkut jemaah haji kembali ke Indonesia.

Burung besi tersebut dijadwalkan lepas landas dari bandara Jeddah di Arab Saudi, mendarat di bandara Surabaya dan di tengah perjalanan akan singgah di Sri Lanka untuk mengisi bahan bakar dan pergantian awak kabin.

Penerbangan berjalan mulus hingga mendekati bandara Kolombo di Katunayake, Sri Lanka. Pada pukul 22.53 waktu setempat, pilot meminta izin untuk menggunakan landasan pacu 22. Persiapan mendarat pun dilakukan. Namun, 30 menit kemudian, pesawat nahas tersebut jatuh.

Detail investigasi mengenai kecelakaan tersebut yang menggunakan rekaman suara dan data mengungkapkan bahwa pilot telah melakukan sejumlah kesalahan kecil, namun krusial. Pesawat dikabarkan turun terlalu terlalu cepat.

Pada titik ini, altimeter pesawat seharusnya memberikan peringatan, namun terjadi kesalahan pengaturan sehingga ketika pilot menyadari bahwa burung besi itu turun terlalu cepat, sudah terlambat untuk membatalkan pendaratan.

Pesawat itu menabrak sejumlah pucuk pohon kelapa sebelum akhirnya terhempas ke kebun karet. Meski badan pesawat tetap utuh, terjadi letusan yang memicu bola api besar.

Lima unit pemadam kebakaran segera dikirim ke lokasi kejadian. Namun mereka tidak dapat segera mendekati lokasi kejadian mengingat jarak antar pohon karet yang rapat. 170 jemaah haji, 8 awak kabin dan 5 awak kabin cadangan tewas dalam peristiwa itu.

Adapun 32 orang lainnya menderita luka serius, sementara 47 orang berhasil selamat. (Uli)