Indolinear.com, Las Vegas - Penembakan Las Vegas pada Minggu Tanggal 1 Oktober 2017 waktu setempat kini disebut sebagai yang terburuk dalam sejarah AS. Menewaskan 59 korban jiwa dan melukai sekitar 500 orang.

Pelaku yang bernama Stephen Paddock disebutkan telah menyiapkan sejumlah kamera di dalam dan sekitar hotelnya.

Di dalam kamar hotel Paddock ditemukan setidaknya 23 senjata, termasuk AK47, tiga senapan FN-15, Colt AR-15, sebuah pistol, palu untuk menghancurkan jendela, dan bipod.

Pria berusia 64 tahun itu diyakini menggunakan magasin berukuran lebih besar dibanding ukuran normal, yang memungkinkan dia menembak lebih banyak. Ia juga menggunakan perangkat bump stock agar dapat menembak lebih cepat.

Dengan ketersediaan senjata sehebat itu, tak heran jika ia membuat kekacauan besar di tengah para pengunjung konser Route 91 Harvest Festival.

Tapi ternyata masih ada orang-orang yang menjadi penolong bagi sesama, meski berisiko kehilangan nyawa. Berikut ini beberapa di antaranya seperti dikutip dari Liputan6.com (21/11/2018):

  1. Tentara AS Menutup Luka Orang Lain

Anggota Angkatan Darat Amerika Serikat bernama Matthew Cobos terfoto tengah berbaring di atas seorang wanita muda, guna melindunginya dari hujan peluru di sekitar mereka.

Mereka berdua jatuh ke tanah ketika para penonton yang panik mencoba melarikan diri dari rentetan tembakan yang menghujam dari lantai 32 di Mandala Bay.

Cobos juga menutupi mata wanita itu agar tidak menyaksikan kengerian yang terjadi di sekitar mereka. Tak lama kemudian mereka berdiri dan lari ke tempat aman di belakang sebuah mobil yang berdekatan.

Setelah Cobos yakin wanita itu sudah aman, ia kembali pergi untuk menyelamatkan orang-orang lain yang terluka. Ia bahkan menggunakan sabuknya sebagai torniket dan jarinya untuk menutup luka.

  1. Ibu Muda yang Pasang Badan

Menurut laman Facebook milik akun Lauren Harkins yang menulis tentang seorang ibu muda bernama Summer Clyburn, wanita itu "terkena tembakan peluru di punggungnya demi menolong nyawa orang lain."

"Ia tertembak demi tunangannya. Pria itu tertembak di kening kiri dan menyuruh wanita itu lari, tapi wanita itu membuka flannel dan membungkus luka si pria."

"Ia menambah selapis lagi pada tunangannya ketika kemudian ia tertembak di punggung."

Kemudian ada foto yang menunjukkan Summer di suatu tempat yang tampak seperti rumah sakit sambil membawa anak kecil.

Wanita itu memang tidak cedera serius, tapi, menurut Harkins, "Peluru itu menyebar di dalam tubuhnya dan tidak bisa dikeluarkan."

Tunangannya yang seorang polisi, kini dikabarkan sedang membaik.

  1. Petugas Keamanan Tak Bersenjata Api

Penjaga keamanan Mandalay Bay yang bernama Jesús Campos hanya membawa pentungan ketika ia mencoba membuka paksa pintu kamar hotel yang dihuni oleh Stephen Paddock di lantai 32.

Paddock memasang kamera yang melihat ke luar kamarnya. Ia kemudian berhenti menembak kerumunan di bawah untuk menembaki Campos di balik pintu.

Campos tertembak di paha kanan, dan ia pun segera mengirim kabar tentang keberadaan si penembak menggunakan radio.

Penjaga-penjaga dan polisi berdatangan sehingga bisa segera mengepung lokasi dan membalas tembakan Paddock.

Belakangan, Sheriff Joseph Lombardo menjelaskan, "Kami tidak mampu menemukan tersangka secepat itu tanpa bantuan sang penjaga keamanan."

  1. Pasangan Suami Istri

Mike Goguen dan istrinya yang bernama Jamie Stephenson ada di antara 22 ribu orang yang dihujani peluru saat menonton konser. Mereka duduk dekat panggung, di sisi kanan.

Dalam posisi itu, sebenarnya mereka bisa segera menyelamatkan diri. Tapi mereka malah memutuskan untuk tetap di lokasi untuk menolong sesama.

Goguen adalah pendiri program pencarian dan penyelamatan (searh and rescue, SAR) Two Bear Air di negara bagian Montana. Selain memberikan pelatihan kedaruratan kepada petugas medis dan kantor sheriff, ia juga terlibat dalam upaya-upaya pertolongan pertama di tempat asalnya.

Pasangan itu menolong seorang pria yang terdesak ke dinding dalam keadaan terluka pada perutnya, lalu membawa korban ke jalan raya untuk dimasukkan dalam sebuah kendaraan yang lewat dan dibawa ke rumah sakit.

Goguen mengatakan, "Kami mengangkat beberapa korban luka parah yang perlu diangkut ke pusat trauma. Kami mendapat pertolongan dari beberapa orang lain waktu membawa para korban."

Proses itu terus berlangsung hingga layanan pertolongan pertama lengkap datang mengambil alih. Ketika selesai, pakaian dan tangan pasangan suami istri tersebut bersimbah darah.

  1. 'Pencuri Truk'

Seorang anggota US Marine bernama Taylor Winston berlindung ketika peluru-peluru yang berdesingan semakin dekat. Ia kemudian membantu beberapa orang melompat pagar untuk kabur.

Saat itulah ia melihat beberapa truk putih di suatu lapangan terbuka. Katanya, "Saya mencoba keberuntungan, semoga ada kunci yang menggantung."

"Yang pertama dibuka memang ada kuncinya menggantung di sana. Lalu saya mulai mencari-cari orang yang perlu dibawa ke rumah sakit."

"Jumlahnya terlalu banyak dan darah berceceran di mana-mana."

Pada akhirnya, Winston menggunakan truk itu untuk membawa hingga 30 korban ke ruang gawat darurat.

Pemilik truk bernama Phelps Amesberg mengaku tak keberatan dengan aksi si 'pencuri' dalam kondisi tersebut. Melalui pesan tertulis, ia mengatakan hanya perlu kuncinya dikembalikan.

Ia menanyakan Winson tentang semua orang yang dibawa ke rumah sakit. Winston mengaku tidak mengetahui kabar semuanya dan meminta maaf untuk darah yang berceceran di truknya.

Belakangan Winston mengatakan bahwa ia bukan pahlawan jika dibandingkan dengan orang-orang lain yang pernah disaksikannya, "Ada banyak orang berani di luar sana. Saya bangga bisa mengakui mereka sebagai sesama warga."

  1. Tiga Tentara Inggris

Seorang tentara Inggris bernama Ross Woodward (24) sedang cuti liburan ke Las Vegas bersama dua orang rekannya, setelah pelatihan tempur di gurun pasir.

Woodward yang merupakan anggota 1st Queen's Dragoon Guards ternyata berlibur ke tempat yang salah, ia malah mendatangi bahaya karena peluru-peluru berdesingan ke tempat konser yang dikunjunginya.

Sementara rekannya, Stuart Finlay (25) bahkan mengabaikan perayaan hari ulang tahunnya demi menangani para korban luka.

Kementerian Pertahanan Inggris membenarkan bahwa 3 prajurit itu terlatih untuk menangani luka medan tempur.

Mereka diketahui memberikan pertolongan pertama serta bantuan medis kepada para korban hingga datangnya layanan darurat. (Uli)