Indolinear.com, Kota Tangerang - Kota Tangerang akan melakukan kerjasama dengan Jepang terkait masalah air baku.

Kerjasama itu melibatkan  Daiken Corporation dan konsultannya yaitu Japan International Cooperation Agency (JICA) yang menawarkan kerja sama kepada Dinas PUPR Kota Tangerang terkait Sistem Pemanenan Air Hujan Menjadi Air Baku atau Rainwater Harvesting System.

Rainwater Harvesting System berfungsi sebagai penampungan air saat hujan. Kemudian, air yang sudah ditampung atau dipanen ini akan melalui beberapa proses.

Kemudian, air hujan tersebut dapat digunakan kembali sebagai air baku atau air minum serta kebutuhan lain sehari-hari.

Saat memasuki musim penghujan dan curah hujan cukup tinggi, air hujan dapat dimanfaatkan secara optimal dan dapat meminimalisir banjir dan genangan.

Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Kota Tangerang, Taufik Syahzaeni menjelaskan, apabila penjajakan teknologi ini berhasil, maka Kota Tangerang menjadi kota pertama di Indonesia yang mengadopsi teknologi tersebut.

"Sekarang masih tahap penjajakan, survey lokasi dan hitung-hitungan datanya terus dilakukan. Teknologi ini sudah dipakai oleh Jepang, Laos, dan Vietnam,"  kata Taufik di ruang Rapat Dinas PUPR, Karawaci, Tangerang, dilansir dari Wartakota.tribunnews.com (28/11/2018).

Taufik menambahkan, teknologi tersebut  berupa penampungan air hujan yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai air baku sangat bernilai tinggi apalagi saat musim kemarau.

"Kalau misalkan teknologi ini kita terapkan sangat bagus untuk kedepannya, apalagi materialnya ada di Indonesia nanti aplikasi dan bentuk desainnya dari mereka," ujarnya.

"Saat musim hujan, bisa jadi penampungan air untuk mengurangi genangan. Dan saat kemarau nggak khawatir kekeringan karena ada tampungan air bersih. Bahkan kalau di Jepang air hujannya setelah lewat alat ini langsung bisa diminum," katanya.

Perwakilan Pusat Air Tanah dan Air Baku Kementerian PUPR, Anshar mengatakan, Kota Tangerang sebagai kota industri sangat bisa menggunakan teknologi tersebut.

"Kan di Jepang sendiri negara industri berarti di sini juga bisa. Kalau nanti hujan asam alat ini bisa mengubah Ph-nya menjadi basa artinya airnya sangat berkualitas dan aman untuk diminum," kata Anshar.

Sementara itu,  Okamoto dari Daiken Corporation, yang mengembangkan teknologi Rainwater Harvesting System menyatakan, teknologi ini sangat cocok diterapkan di Indonesia untuk mengatasi masalah kekeringan, air bersih, dan banjir.

"Karena alat ini memanen air yang ditampung saat hujan dan dapat digunakan kembali untuk air bersih saat musim kemarau," ujarnya.

Apabila proses penjajakan dari teknologi Rainwater Harvesting System ini berhasil, wilayah yang akan menjadi pilot project di antaranya Larangan, Ciledug, dan Karang Tengah. (Uli)