Indolinear.com, Depok - Penyuluhan giat TMMD di Depok tentang hoaks dan kenakalan remaja diberikan ke para siswa SMA Negeri 1 Depok yang merupakan SMA paling favorit atau terfavorit di Kota Depok, Rabu (7/11/2018).

Kegiatan non fisik TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 103 oleh Kodim Depok, kembali menyasar puluhan siswa SMA di Kota Depok, Rabu (7/11/2018).

Kali ini penyuluhan diberikan ke para siswa SMA Negeri 1 Depok yang merupakan SMA paling favorit atau terfavorit di Kota Depok.

Penyuluhan berupa cara menangkal hoaks dan menghindari kenakalan remaja, serta pencegahan penyakit menular, digelar di aula sekolah di Jalan Nusantara Raya, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.

Materi penyuluhan yang dihadiri sekitar 90 pelajar itu disampaikan oleh Babinsa Kelurahan Depok Jaya Serda Engki N selaku pengawas TMMD dan Windra, petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok.

Serda Engki dalam paparannya mengajak para pelajar agar lebih cerdas dalam menilai dan melihat informasi yang beredar di media sosial.

"Sehingga pelajar tidak terjebak dan terjerat berita hoaks, yang bisa menimbulkan konflik sosial," kata Engki dilansir dari wartakota.tribunnews.com.

Penyuluhan giat TMMD di Depok tentang hoaks dan kenakalan remaja diberikan ke para siswa SMA Negeri 1 Depok yang merupakan SMA paling favorit atau terfavorit di Kota Depok, Rabu (7/11/2019).

Penyuluhan giat TMMD di Depok tentang hoaks dan kenakalan remaja diberikan ke para siswa SMA Negeri 1 Depok yang merupakan SMA paling favorit atau terfavorit di Kota Depok, Rabu (7/11/2019).

Ia menjelaskan bahwa informasi yang cukup banyak dan beredar di media sosial saat ini mengenai hal apapun, harus bisa disikapi oleh para pelajar dengan cara yang baik dan benar.

Yakni dengan melihat lebih dalam apakah setiap informasi yang diterima itu bisa dipercaya kebenarannya atau justru diragukan, terutama mengenai hal-hal sensitif seperti politik, keamanan dan isu sara.

Jika informasi terasa simpang siur dan dipertanyakan kebenarannya kata Kristomei maka yang perlu dilakukan adalah mengecek informasi itu lebih jauh dengan melakukan konfirmasi.

"Atau bisa bertanya ke orang tua atau guru atau siapapun yang dianggap atau mungkin lebih paham dengan informasi itu," kata dia.

Selain itu tambahnya bisa dicek juga ada tidaknya informasi lain yang menyatakan sebaliknya dengan informasi tersebut atau mendukung informasi itu.(pit)