Indolinear.com, Jakarta - Ketahanan pria di ranjang biasanya dibuktikan dengan ereksi yang bertahan lama. Tapi tidak selamanya pria bisa mengalami ereksi sekalipun sudah melakukan kegiatan foreplay. Kondisi semacam ini disebut dengan nama disfungsi ereksi. Disfungsi ereksi bisa disebabkan oleh berbagai hal.

Sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Neurology mengungkapkan bahwa disfungsi ereksi bisa mengindikasikan pria memiliki kondisi kesehatan otak yang serius, dilansir dari Okezone.com (14/11/2018).

Penelitian ini menyatakan penis seorang pria yang tidak bisa ereksi adalah tanda peringatan penyakit Parkinson. Parkinson adalah penyakit neurologis yang dapat menyebabkan tremor yaitu masalah motorik sehingga tubuh kurang keseimbangan dan koordinasi.

Para peneliti menganalisis lebih dari 3.000 pria, yang dalam rentang waktu tujuh tahun terakhir didiagnosis mengalami disfungsi ereksi. Para peneliti juga mengamati 12.000 pria yang tidak mengalami masalah dengan ereksi. Dari hasil penelitian ditemukan 52% pria yang mengalami disfungsi ereksi lebih berisiko mengembangkan penyakit Parkinson.

Selain itu, ada juga kondisi lain yang membuat hubungan disfungsi ereksi dan penyakit parkinson bertambah kuat. Sebagai contoh, apabila pria yang mengalami disfungsi ereksi juga terdiagnosis terkena diabetes maka dia berisiko tiga kali lipat terkena parkinson dibanding pria sehat. Dengan kata lain, kondisi penis bukan hanya menunjukkan kesehatan seksual seorang pria tapi bisa menjadi indikator masalah kesehatan yang serius.

Hal itu dikarenakan fungsi ereksi dikendalikan oleh saraf otonom tubuh. Cara kerja sistem ini adalah memperbesar pembuluh darah pada pria saat terangsang yang kemudian menimbulkan ereksi. Jika sistem ini bermasalah maka bisa mengakibatkan disfungsi ereksi.

Selain itu, penulis penelitian juga mengingatkan pria yang memiliki testosteron rendah untuk lebih berhati-hati. Sebab testosteron rendah juga berpotensi membuat seorang pria mengalami disfungsi ereksi sehingga memiliki kemungkinan terkena parkinson.

Jadi jika pria memiliki masalah disfungsi ereksi ada baiknya segera mengecek kondisi kesehatannya ke dokter. Dengan begitu dokter bisa lebih memastikan kondisi kesehatan yang sebenarnya. Sebab, 75% pria yang memiliki masalah dengan penisnya lebih memilih menggunakan obat di pasaran untuk membuatnya lebih kuat dari pada memeriksakan diri ke dokter. (Uli)