Indolinear.com, Tiongkok - Di Indonesia, urusan berebut bangku kereta mungkin sudah jadi pemandangan umum. Namun jangan pernah berani melakukan di dalam sebuah kereta cepat di Tiongkok. Apalagi jika bangku itu sudah dipesan penumpang lain.

Pengalaman buruk ini dialami seorang wanita bermarga Zhou yang nekat duduk di kursi yang sudah dipesan. Akibat perbuatannya, Zhou dilarang naik kereta cepat selama 6 bulan lamanya.

Tak cukup sampai disitu, Zhou juga diwajibkan membayar denda 200 yuan (setara Rp433 ribu).

Dikutip dari Dream.co.id (23/11/2018), Zhou naik kereta cepat dari Yongzhou, Provinsi Hunan, menuju Shenzhen, Provinsi Guangdong. Di kereta itu, dia duduk di bangku dekat jendela.

Jika merujuk pada informasi yang tertera di tiket kereta, bangku Zhou berada di lorong. Tetapi, dia lebih memilih duduk di bangku yang bukan haknya.

Pemilik bangku di dekat jendela itu kemudian naik dan mendapati bangkunya sudah diduduki. Dia lalu meminta Zhou pindah namun ditolak.

Adu Mulut

Pemilik bangku kemudian melaporkan Zhou ke petugas kereta. Seorang petugas berusaha menengahi keduanya, tetapi Zhou tetap tidak mau pindah bangku.

"Di tiket tertulis tempat duduk saya adalah 10D, tetapi tidak ada informasi bangku 10D tidak dekat jendela," ucap dia.

Petugas terus memintanya pindah. Tetapi, Zhou bersikeras menolaknya.

"Siapa bilang aku tidak bisa duduk di sini? Aku sudah beli tiketnya," kata dia.

Petugas mengalah dan Zhou bisa duduk nyaman sampai turun di Stasiun Guangzhou. Sementara pemilik bangku yang sesungguhnya dicarikan tempat duduk di dekat jendela di gerbong lain.

6 Bulan Dilarang Naik Kereta Cepat

Keesokan harinya, perusahaan pengelola kereta cepat itu, China Railway Guangzhou Group, merilis secara rinci sanksi yang diberikan kepada Zhou di akun media sosial mereka. Sanksi tersebut diberikan berpedoman pada panduan menangani penumpang bermasalah yang dikeluarkan perusahaan terhitung sejak 1 Mei.

Insiden tersebut rupanya terekam kamera dan viral di media sosial. Banyak sekali netizen yang mengecam perbuatan Zhou.

Tidak sedikit pula yang mengatakan sanksi terhadap Zhou terlalu ringan. Mereka mendesak perusahaan kereta untuk memasukkan Zhou dalam daftar hitam sehingga tidak bisa mengakses seluruh angkutan umum. (Uli)