Indolinear.com, Jakarta - Penguatan dolar AS terhadap rupiah membuat orang berpikir ulang untuk berinvestasi. Banyak orang yang rela menahan diri membeli sesuatu, yang bisa jadi sangat dibutuhkan, hanya karena takut dollar AS naik lagi.

Salah satunya investasi yang ditunda adalah di sektor properti. Padahal anggapan menunda investasi di saat kurs melemah tak selamanya benar lho.

Bos PT Bank Tabungan Negara Tbk (Persero)/BTN, Maryono, menyarankan masyarakat untuk melirik rumah tipe 36 di saat nilai tukar rupiah berfluktuasi seperti saat ini.

Maryono mengatakan rumah tipe 36 cocok untuk dijadikan alat investasi. Sebab, kenaikan harga tipe ini lebih stabil dan tinggi daripada tipe-tipe lainnya.

" Rumah tipe 36 merupakan pilihan menarik untuk investasi karena kenaikan indeks harga tertinggi dibandingkan tipe lainnya," kata Maryono di Jakarta, dikutip dari Dream.co.id (07/11/2018).

Menurut House Price Index (HPI) BTN, indeks harga rumah tipe 36 pada kuartal II 2018 sebesar 167,74 atau tumbh 8,4 persen secara year on year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Tipe lainnya, seperti tipe 45, indeksnya ada di posisi 143,97 atau naik 5,51 persen. Indeks tipe 70 ini sebesar 141,20 persen atau 6,6 persen.

Direktur BTN, Maherlan Prabantarikso, mengharapkan nilai tukar rupiah kembali pulih. Dengan begitu, sektor properti bisa menggeliat tahun depan.

" Terdampak (kondisi ekonomi), tetapi orang masih senang berinvestasi di properti. Investasi di properti, kan, semakin beragam. Jadi, memang masih menjadi pilihan utama," kata Maherlan. (Uli)