Indolinear.com, Hairotum - Tepat 35 tahun lalu, yakni tanggal 2 November 1982 -- media lain menyebut 3 November 1982, sebuah truk bahan bakar meledak di Terowongan Salang di Afghanistan. Dalam peristiwa itu diperkirakan 3.000 orang tewas, kebanyakan korban adalah tentara Uni Soviet yang ditugaskan ke Kabul.

Peristiwa itu berawal saat konvoi tentara Uni Soviet sedang pergi dari Moskow menuju Kabul melalui kota perbatasan Hairotum. Rute tersebut melintasi Terowongan Salang yang memiliki panjang 2,7 kilometer, tinggi 7,6 meter dan lebar 5 meter.

Terowongan yang terletak di salah satu tempat tertinggi di dunia, yakni 3.352 meter di atas permukaan laut, dibangun oleh Uni Soviet pada tahun 1970-an, dilansir dari Liputan6.com (20/09/2018).

Tentara Uni Soviet menutup rapat-rapat cerita tentang kejadian itu. Namun diyakini kendaraan pengangkut tentara bertabrakan dengan truk bahan bakar di tengah terowongan.

Akibat peristiwa itu, sekitar 30 bus yang membawa tentara Uni Soviet meledak.

Api di terowongan dengan cepat menyebar dan membuat korban selamat panik. Meyakini ledakan itu merupakan sebuah serangan, militer yang berada di kedua ujung terowongan menghentikan lalu lintas sehingga menyebabkan mobil tak bisa keluar.

Saat banyak mobil tertahan di terowongan, kadar karbon monoksida di dalam sana meningkat drastis. Api pun terus menyebar.

Hal itu diperparah dengan rusaknya sistem ventilasi terowongan beberapa hari sebelumnya. Korban makin banyak yang berjatuhan akibat luka bakar dan keracunan karbon monoksida.

Butuh beberapa hari bagi pekerja untuk mengevakuasi semua jenazah yang ada di terowongan.

Karena tentara Uni Soviet membatasi informasi yang dikeluarkan soal insiden maut itu, cerita lengkap soal peristiwa itu mungkin tak akan pernah diketahui. (Uli)