Indolinear.com, Kab. Tangerang - Jembatan penghubung Desa Pagedangan Udik dan Desa Pasilian, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, ambrol pada Hari Rabu (10/10/2018) kemarin.
Akibatnya, warga dari kedua desa tersebut kini tak bisa melintasi jembatan yang telah dibangun sejak 20 tahun lalu itu.
Sopiyan (38), warga Desa Pagedangan Udik menjelaskan, peristiwa ambruknya jembatan tersebut terjadi pada malam hari. Beruntung, tidak ada korban jiwa.
"Kami kaget mendengar suara dentuman keras, setelah kami lihat dari sumber suara ternyata jembatan yang biasa kami gunakan ambruk," ujar Sopiyan, dilansir dari Wartakota.tribunnews.com (11/10/2018).
Ia menyebut, ambruknya jembatan ini membuat warga di kedua desa menjadi kesulitan akses jalan. Sebab, jembatan tersebut merupakan akses warga terdekat untuk menuju ke berbagai wilayah.
"Kini warga jika ingin bepergian harus memutar ke jembatan lain yang jaraknya mencapai 3 kilometer," ungkapnya.
Hal senada diungkapkan oleh warga lainnya, yakni Hasan (41). Menurut Hasan, sebenarnya warga sudah lama meminta pemerintah daerah memperbaiki jembatan tersebut. Bahkan, warga berharap jembatan tersebut diperlebar, sehingga bisa dilalui mobil.
"Sebelumnya jembatan hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki atau pengendara motor saja," kata Hasan.
Hasan berharap Pemkab Tangerang segera memperbaiki jembatan yang berdiri di atas Sungai Cipasilian, agar warga bisa kembali memanfaatkannya untuk berbagai aktivitas.
Camat Kronjo Asmawi menerangkan, sebenarnya bangunan yang ambrol tersebut bukanlah jembatan, tetapi pintu pengatur air. Hanya, seiring waktu infrastruktur tersebut dimanfaatkan warga sebagai jembatan.
"Awalnya memang bukan jembatan, namun dengan pertambahan penduduk, bangunan tersebut dimanfaatkan warga sebagai jembatan," ungkap Asmawi.
Asmawi menuturkan, saat mendengar informasi adanya jembatan ambruk, dirinya langsung ke lokasi untuk membuktikan kebenaran informasi yang diterimanya.
Setelah terbukti kebenarannya, ia langsung melaporkannya kepada Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar sebagai atasannya, serta Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten yang berwenang dalam masalah ini.
"Hasil koordinasi jembatan akan langsung diperbaiki menggunakan dana tanggap darurat," jelasnya.
Asmawi juga membenarkan bahwa sebelumnya pihaknya telah banyak menerima usulan dari warga agar jembatan tersebut segera diperbaiki. Hanya, usulan perbaikan jembatan melalui Musrembang Kecamatan Kronjo belum menjadi prioritas.
"Kalau kita lihat dengan kondisi masyarakat yang telah padat di kedua desa tersebut, sebenarnya perbaikan serta pelebaran jembatan tersebut sudah menjadi kebutuhan yang cukup mendesak," papar Asmawi. (Uli)
0 Response to "[Pos baru] Pintu Pengatur Air Yang Dijadikan Jembatan Di Kronjo Tangerang Ambruk"
Post a Comment