Indolinear.com, Jakarta - Bagi wanita perokok, dampak buruk rokok dapat menyebabkan usia sel telur (ovum) lebih tua daripada usia biologis tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan, bahwa merokok tidak hanya menyebabkan masalah kesuburan saat merokok, tetapi juga gangguan kesuburan wanita di masa depan.

Pria menghasilkan sperma baru sepanjang hidup, tetapi wanita dilahirkan dengan sel telur yang tidak pernah bertambah dan baru. Efek zat berbahaya pada rokok, seperti nikotin akan merusak sel telur.

"Sel telur akan rusak. Jika sudah rusak, tidak ada jalan kembali memperbaiki sel telur. Kalau pria kan bisa, sperma baru diproduksi setiap tiga bulan sekali. Kalau wanita, ya kalau sel telur rusak, tidak bisa diperbaiki lagi," papar dokter Obstetri dan Ginekologi Beeleonie usai acara diskusi 'Penanganan Gangguan Kesuburan di Indonesia, Bayi Tabung Pintar dan Terjangkau sebagai Pilihan' di di Madame Delima Restaurant, Jakarta, dilansir dari Liputan6.com (25/12/2018).

Merokok dapat menurunkan jumlah total sel telur yang dimiliki wanita dalam indung telur. Jumlah sel telur wanita tidak bertambah. Rata-rata jumlah sel telur wanita 700.000. Jumlah ini semakin menurun seiring usia. Pada usia 37, jumlah sel telur wanita 25.000.

Kerusakan DNA dan penuaan indung telur

Zat berbahaya dari rokok juga menyebabkan ovarium (indung telur) menua sebelum waktunya. Hal ini menyebabkan kerusakan DNA pada folikel ovarium.

Terjadi penuaan dini dari indung telur. Usia sel telur pun lebih tua. Penurunan usia sel telur ini dapat membuat wanita alami menopause dini.

"Semakin lama, dia (wanita) merokok, usia sel telur jadi lebih tua. Misalnya, usia di Kartu Tanda Penduduk (KTP), usia biologisnya 35 tahun, tapi usia sel telur bisa jadi 45 tahun. Jadi, usia sel telur belum tentu sama seperti usia pada KTP," Beeleonie melanjutkan. (Uli)