=Indolinear.com, Washington, DC – Tanggal 21 Desember tahun 1970, bintang rock dunia, Elvis Presley disambut di Gedung Putih oleh Presiden Richard M. Nixon. Kedatangan Presley bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan ia ingin menawarkan jasanya untuk terlibat dalam perang narkoba yang dilakukan pemerintah.

Tiga pekan sebelum menginjakkan kaki di Gedung Putih, Presley yang ingin menjauhkan diri dari gaya hidup rock 'n roll yang kerap diasosiasikan dengan narkoba lebih dulu bertemu dengan Wakil Presiden AS, Spiro Agnew.

Keduanya bertatap muka di Palm Springs, California. Dan dalam kesempatan itu, Presley menawarkan dirinya yang berstatus selebritas untuk membantu mempromosikan kampanye antinarkoba. Demikian seperti dikutip dari Liputan6.com (24/12/2018).

Pasca-pertemuan tersebut, Presley kemudian terbang ke Washington dan check-in di sebuah hotel dengan nama samaran pada 20 Desember. Di hari berikutnya, ia dan dua pengawalnya menuju Gedung Putih.

Di gerbang kediaman resmi sekaligus kantor Presiden AS itu, Presley menyerahkan sebuah tulisan tangan kepada penjaga. Di dalam surat yang ditujukan kepada Presiden Nixon itu, Presley menyatakan bahwa ia tidak terkait atau setuju dengan "Drug Culture, hippie elements", protes pelajar dan "Black Panthers".

Dalam suratnya, Presley menegaskan bahwa ia tidak menginginkan apapun selain membantu AS dan ia meminta agar dirinya ditunjuk sebagai "agen besar".

Dengan cepat, penjaga gerbang Gedung Putih menyadari bahwa sosok yang menyerahkan surat itu adalah Presley. Namun tetap saja protokol berlaku dan mereka harus meminta izin sebelum membiarkan sang bintang masuk.

Presley dilaporkan tidak digeledah kala itu. Dalam perjumpaannya dengan Nixon, Presley menghadiahkan sang Presiden pistol Colt 1911 era Perang Dunia II. Keduanya berfoto sembari berjabat tangan, Nixon mengenakan setelan konservatif dan Presley tampil dengan pakaian khasnya.

Nixon dan Presley sepakat bahwa para pengguna narkoba berada di garda depan yang diprotes AS. Dan Presley pun kembali mengulang keinginannya membantu memengaruhi kalangan muda dan sesama musisi untuk menolak narkoba dan sikap antiAmerika. Di akhir pertemuan yang berlangsung singkat tersebut, Presley mengejutkan Nixon dengan memberinya sebuah pelukan.

Pada 31 Desember, Nixon menulis ucapan terima kasih pada Presley atas hadiah pistol dan kunjungan sang raja rock 'n roll ke Gedung Putih. Namun dalam kesempatan itu ia tidak bicara soal memberikan posisi tertentu terhadap Presley dalam perang melawan narkoba. (Uli)