Indolinear.com, Jakarta - Asrul (20) lolos seleksi sebagai anggota polisi. Kisah hidupnya begitu inspiratif. Dia pernah menjadi kuli bangunan membantu sang ayah Syamsuar (46) yang berprofesi seorang tukang batu. Bahkan dia pernah makan nasi berkutu lantaran kesulitan ekonomi.

Kondisi ekonomi yang serba kekurangan itu justru memperkuat tekadnya untuk mengangkat derajat keluarga, hingga akhirnya dia lulus di Sekolah Polisi Negara (SPN) Batua, Makassar dan dilantik bersama 599 bintara muda lainnya, dilansir dari Merdeka.com (26/12/2018).

Kini Asrul menyandang pangkat Bripda. Diakuinya, kelulusan itu diraih murni melalui kerja keras tanpa sogok.

Bripda Asrul yang ditemui di SPN Batua, menuturkan, setiap kali membantu orang tua kerja bangunan, selalu dikasi Rp 50 ribu dan itu tidak dihamburnya melainkan ditabung. Tabungan inilah yang digunakan untuk membiayai kebutuhan administrasi saat proses pendaftaran di SPN Batua. Antara lain untuk biaya fotocopy berkas, beli pulpen dan ongkos bensin bolak-balik ke SPN Batua dll.

"Karena hidup benar-benar serba kekurangan, kami biasa makan nasi berkutu tapi tetap dimakan karena tidak ada pilihan lain. Ibu bilang, nanti kalau Asrul sukses, bisa beli beras yang bagus," kata Bripda Asrul dengan tangis yang tiba-tiba pecah disusul Syamsuar yang duduk di sisinya.

Perihnya hidup tidak sampai di situ. Asrul mengaku, karena kondisi ekonomi keluarganya yang seperti itu, mereka kerap menuai hinaan dan cibiran orang-orang.

Dia teringat, saat masih di Taman Kanak-kanak (TK), berkali-kali minta ke ayahnya untuk dibelikan seragam polisi cilik. Tetapi karena tidak ada uang, permintaan itu tidak dipenuhi. Hingga suatu hari dapat juara 1 lomba mewarnai dengan hadiah Rp 70 ribu. Rusnah (44), ibunya langsung bawa dia ke pasar sentral beli seragam polisi lalu ke studio foto dan berfoto dengan seragam polisi lengkap dengan pistol mainannya.

"Dari semua kondisi hidup seperti itu yang saya alami sejak kecil membuat tekadku semakin besar. Saya harus sukses untuk mengangkat derajat keluarga dan tidak lagi dihina, tidak lagi dicibir," kata Bripda Asrul seraya menambahkan, rencananya gaji pertama akan diberikan ke orang tua.

Bripda Asrul berpesan, jangan takut bermimpi asal dibarengi belajar, usaha dan doa, insya Allah akan menuai hasil. (Uli)