Indolinear.com, Jakarta - Pijat memang memberikan sejumlah manfaat seperti meringankan stres, mengendurkan otot yang kaku, dan merilekskan tubuh. Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa ternyata pasangan yang saling memijat dapat saling mendukung dan memperkuat hubungan diantara mereka.

Studi kecil yang baru-baru ini dipresentasikan pada konferensi tahunan British Psychological Society di Brighton, Inggris melibatkan 19 pasangan yang telah menyelesaikan kursus pijat selama tiga minggu. Sebelum dan sesudah setiap pijat, masing-masing pasangan menjawab pertanyaan tentang kesehatan fisik dan mentalnya yang meliputi energi, iritabilitas, kejernihan mental, mood, rasa sakit, tekanan emosional, dan tingkat keparahan fisik.

Para periset menemukan, kesejahteraan pasangan, tekanan yang dirasakan, dan kemampuan mengatasi masalah meningkat setelah sesi pijat. Hasil itu tetap bertahan hingga tiga minggu setelah kursus berakhir. Secara keseluruhan, 74% peserta terus melakukan pijat pada pasangannya setelah kurusus selesai. Dari hasil penelitian ini, masuk akal bahwa ketika dipijat oleh pasangan, Anda akan menuai beberapa keuntungan.

Satu hal menarik yang dikatakan oleh penulis penelitian adalah kesejahteraan fisik dan emosional bagi kedua pasangan melonjak setelah setiap sesi pijat. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sayuri Naruse, seorang mahasiswa pascasarjana psikologi kesehatan di Northumbria University, Inggris menunjukkan bahwa pasangan cenderung ikut ambil bagian ketika pasangannya menghadapi stress. Temuan baru ini menunjukkan bahwa memijat satu sama lain dapat membantu memastikan stabilitas hubungan dan secara efektif bisa meningkatkan kesejahteraan serta cara menunjukkan kasih sayang.

Dengan memijat pasangan, biaya yang dikeluarkan juga lebih murah karena tidak perlu menyewa terapis pijat. "Selain itu, ini memberikan kesempatan pada pasangan untuk bereksperimen," kata Naruse seperti yang dikutip dari Okezone.com (24/12/2018).

Tidak ada salahnya Anda mengeluarkan uang untuk kursus pijat atau mendownload aplikasi pijat yang bisa membimbing Anda. Dengan begitu Anda bisa memberikan keuntungan untuk diri Anda dan pasangan. "Ini seperti memasak. Siapa saja bisa memasak, tapi tidak semua orang bisa memasak makanan enak tanpa sedikit kesabaran atau pengalaman," ungkap Naruse.

Naruse juga mencatat bahwa beberapa peserta merasa sulit menyesuaikan waktu antara pijat dengan kesibukannya. Tapi Naruse yakin itu hanya masalah waktu dan usaha.

"Penting untuk membicarakan dan memutuskan waktu yang tepat kapan kedua pasangan bisa saling memijat. Kita tidak seharusnya meremehkan kekuatan sentuhan pada pasangan," pungkas Naruse. (Uli)