Indolinear.com, Tangsel - Sekitar 100 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengikuti pelatihan manajemen ritel modern yang digelar PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) di Restoran Bola Seafood, Rawa Buntu, Ciater, Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis 1 November 2018.

Plt. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Tangsel, Dahlia Nadeak mengimbau para pedagang warung tradisional agar memiliki keinginan kuat untuk menjadikan usahanya terus berkembang.

"Pemerintah mendukung aksi perusahaan swasta dalam mengakomodasi pedagang tradisional untuk lebih berkembang. Namun yang terpenting adalah kesadaran dan keinginan pelaku usaha," katanya.

Ia menyampaikan, sinergi yang baik ini diharapkan dapat memberi dampak positif bagi berbagai pihak. Baik pedagang tradisional maupun toko modern, keduanya bisa sama-sama berkembang dan berkontribusi positif pada perekonomian bangsa.

Dalam kesempatan yang sama, Branch Manager Alfamart Parung, Danny Febrianto menyampaikan, pelatihan yang melibatkan para pelaku UMKM ini digelar secara rutin setiap tahun dan di setiap wilayah yang memiliki jaringan toko Alfamart.

"Dengan tujuan mengajak para UMKM khususnya yang juga memiliki bisnis ritel untuk memahami manajemen ritel modern. Ritel tradisional dan ritel modern sudah saatnya tumbuh berdampingan. Keduanya harus bersinergi," bebernya.

Bentuk sinergi yang dilakukan Alfamart dengan peritel tradisional yakni melalui program Outlet Binaan Alfamart (OBA) yang dijalankan dalam dua bentuk. Yakni, memberikan pelatihan manajemen ritel dan menyediakan layanan pesan antar barang dagangan dengan harga khusus bagi member pedagang OBA yang semakin dipermudah dengan support dari Toko Modal melalui layanan aplikasi Alfamikro.

"Untuk materi yang disampaikan dalam pelatihan manajemen ritel modern ini antara lain, tentang manajemen penataan barang, pengaturan persediaan barang, manajemen keuangan (cash flow), serta tips mengamati tren pasar terkait produk yang sedang diminati," jelasnya.

Alfamikro dan Toko Modal memastikan banyak keuntungan bagi pemilik warung yang bergabung jadi member. Artinya, barang bisa dibeli dulu, barulah dibayar belakangan sehingga sangat cocok untuk membantu usaha mikro agar bisa tumbuh dan berkembang.

"Ini sejalan dengan visi perusahaan yaitu menjadi jaringan distribusi ritel yang berorientasi pada pemberdayaan pedagang kecil yang perlu dibekali ilmu manajemen ritel modern agar memiliki daya saing," imbuhnya. (Sopy)