Indolinear.com, New York City - Sebuah memoar milik Kaisar Jepang Hirohito yang berisi bagaimana negaranya dapat terlibat di Perang Dunia II, telah terjual sekitar Rp 2,9 miliar dalam sebuah lelang di New York.

Riwayat hidup singkat tersebut juga diketahui dengan nama lain yaitu, Imperial Monologue. Di dalamnya tercatat bagaimana Jepang saat mulai bergabung dalam perang hingga menyerah pada Agustus 1945. Catatan tersebut diduga dibuat atas permintaan dari Amerika Serikat (AS) setelah Perang Dunia II.

Dikutip dari Liputan6.com (22/11/2018), memoar yang dilelang itu adalah salinan yang ditulis tangan oleh seorang ajudan yang juga seorang diplomat bernama Terasaki Hidenari. Hidenari juga bekerja sebagai penerjemah bagi Kaisar saat sedang berurusan dengan pasukan AS.

Memoar tersebut dianggap ditulis dengan sangat hati-hati untuk membebaskan Kaisar dari tanggung jawab pribadi atas terjadinya Perang Dunia II.

Cetakan pertama dari memoar sang Kaisar dibuat pada 1990, satu tahun setelah ia meninggal dunia. Sedangkan manuskrip asli dari memoar itu terjual oleh sebuah rumah pelelangan Inggris, Bonhams, di New York dan diperkirakan mencapai harga sekitar Rp 1,3 miliar hingga Rp 2 miliar.

Menurut juru bicara Bonhams, pembuatan memoar itu diperintahkan oleh Kaisar Jepang kepada beberapa ajudannya pada 1946 dengan dukungan dari Jenderal Amerika Serikat Douglas MacArthur.

Menurut Bonhams, kedua buku catatan tersebut adalah satu-satunya memoar dengan isi paling lengkap dari kesaksian Kaisar dan menjadi kunci dari kebenaran untuk memahami sejarah Negeri Sakura.

Dalam kenangan tersebut, Kaisar Hirohito mendeskripsikan bahwa ia pernah berada di satu situasi di mana ia tidak memiliki pilihan lain tetapi untuk setuju dengan keputusan kabinet.

Sang Kaisar juga khawatir jika perlawanan atas terlibatnya Jepang dengan perang akan membawa negara kepada konflik internal yang menyebabkan kehancuran.

Sejauh mana Kaisar Hirohito terlibat dalam pengambilan keputusan selama perang masih dinilai cukup kontroversial di kalangan sejarawan sampai saat ini. (Uli)