Indolinear.com, Jakarta - Siapa sangka, sosok bocah SD yang ada di foto ini kini jadi orang yang ternama. Bahkan, bocah tersebut sempat dipanggil ke Istana Negara untuk bertemu dengan Presiden Jokowi.

Nasib setiap orang memang tidak ada yang tahu, termasuk bocah yang ada di foto.

Pada foto tersebut, bocah yang memiliki pipi gempal itu berusia 8 tahun.

Meski sudah berusia 8 tahun, tapi bocah itu baru mau masuk Sekolah Dasar (SD).

Tak seperti anak kebanyakan, ia memang baru masuk SD di usianya ke 8 tahun dengan beberapa alasan.

Saat ini, bocah kelahiran Boyolali, Jawa Tengah itu usianya sudah berusia 49 tahun.

Di ulang tahunnya yang ke-49 kemarin, ia mendapat ucapan selamat dari banyak orang, bahkan dari penyanyi idolanya, Raisa Andriana.

Sosoknya dikenal sebagai orang yang kuat dan tangguh.

Bagaimana tidak, awal tahun lalu ia mengumumkan kondisinya yang mengidap kanker paru-paru stadium IV.

Meski begitu, hingga saat ini ia masih semangat memberikan informasi, khususnya mengenai bencana yang ada di Tanah Air.

Ya, dia adalah Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat di Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho.

Siapa yang menyangka, bahwa sosok bocah yang baru masuk SD di usia 8 tahun itu kini menjadi andalan masyarakat dalam hal informasi soal bencana di Indonesia.

Dilansir dari Tribunnews.com (24/02/2019), Sutopo Purwo Nugroho lahir di Boyolali, Jawa Tengah, pada 7 Oktober 1969.

Ia merupakan anak pertama Suharsono Harsosaputro dan Sri Roosmandari.

Ia menjalani pendidikan SD, SMP, dan SMA di kampung halamannya.

Kemudian Sutopo Purwo Nugroho memperoleh gelar S-1 geografi di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Tahun 1993, dan ia menjadi lulusan terbaik di sana pada tahun itu.

Ia memeroleh gelar S2 dan S3 di bidang hidrologi di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Setelah lulus, ia mulai bekerja di BPPT pada 1994. Ia kemudian bekerja pada bidang penyemaian awan.[6] Perlahan-lahan, ia mulai naik pangkat ke Peneliti Senior Utama (IV/e).

Kemudian, ia membantu BNPB sebelum bekerja secara penuh di sana pada Agustus 2010.

Awalnya, ia bekerja pada Direktur Pengurangan Risiko Bencana.

Di bulan-bulan pertama ia bekerja, terjadi bencana-bencana terkenal yang menerjang Indonesia seperti banjir di Wasior, gempa bumi dan tsunami di Mentawai dan erupsi Gunung Merapi.

Ia menjadi Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat di November pada tahun itu.

Menurut Sutopo, ia menolak posisi tersebut 3 kali, sebelum menerima bahwa ia ditunjukkan S3nya, berkata bahwa orang akan memercayainya lebih karena itu.

Karena ia dikenal aktif memberitakan bencana di media sosial ketika sedang berlangsung, The Straits Times menyebutnya sebagai "pejabat Indonesia yang paling sering dikutip dalam berita selama bencana berlangsung".

Selama kerjanya di BNPB, ia diberi penghargaan "Public Campaigner" pada 2014 by rmol.co.

Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho bertahan melawan kanker Stadium 4 (istimewa)

Pada foto masa kecilnya itu, Sutopo Purwo Nugroho mengajak pada orangtua dan anak-anak yang belum masuk SD di usia 7 tahun.

Ia yang baru sekolah di usia 8 tahun pun lancar-lancar saja, bahkan memiliki prestasi yang gemilang.

Menurutnya, tak ada yang tahu akan jadi apa kita di masa depan.

"Kita banyak yang tidak tahu masa depan akan menjadi apa. Termasuk wajah kita yang bisa berubah.

Ini foto jadul saya saat usia 8 tahun. Mau masuk SD.

Jadi tak usah khawatir jika usia 7 tahun belum masuk SD.

Saya umur 8 tahun baru masuk SD. Itu pun sekolah lancar-lancar saja," tulisnya. (Uli)