Indolinear.com, Jakarta - Istilah steampunk mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang. Tak banyak yang tahu, kalau steampunk ini masih mengalir di dunia fashion.

Steampunk merupakan aliran science-fiction yang memadukan era mesin uap abad ke-19 dengan elemen fiksi dan fantasi. Aliran ini muncul sekitar tahun 1980.

Mesin uap merupakan salah satu revolusi industri terbesar dimana tenaga manusia dan hewan tergantikan dengan mesin.

Desain steeampunk identik dengan top hat, pocket watch, long coat, hingga detail mesin seperti rantai dan gerigi.

Busana steampunk baru saja dipamerkan di pagelaran Haflatu at Takhorruj Batch 4, Bandung, Jawa Barat.

Firman Nurimansyah, yang merupakan siswa lulusan Islamic Fashion Institute (IFI), mengusung konsep ini ke dalam busana Muslim ready to wear.

" Saya laki-laki yang dari dulu seneng sama steampunk. Sifatnya timeless, jadi tak lekang oleh waktu. Saya bikin gimana caranya agar dia bisa masuk ke modest wear," tutur Firman di Bandung, dilansir dari Dream.co.id (26/02/2019).

Suasana era mesin uap mencakup industrialisasi dan kegiatan manufaktur tercurahkan lewat koleksi 'Age of Steam'.

Mengacu pada tren forecasting singularity 2019-2020 Neo Medieval dan sub tema Armory, koleksinya didominasi dengan oversized jacket dan long coat bersiluet i-line.

Material stone washed denim, baby canvas dan linen melambangkan karakter pekerja yang praktis dan gesit.

Firman yang juga memiliki bisnis digital printing memberi sentuhan unik pada busananya.

" Kebetulan punya usaha itu, dan saya kasih motif koran era mesin uap di beberapa busana," ujarnya. (Uli)