Indolinear.com, Kabupaten Tangerang - Tercatat sebanyak 241 kebakaran dari awal tahun hingga awal Desember 2018 di Kabupaten Tangerang. Kebakaran tersebut didominasi terjadi di rumah warga diikuti pabrik.

Komandan Pengendali Operasional Pemadam Kebakaran (Damkar) pada BPBD Kabupaten Tangerang, Margono Agus menjelaskan, rata-rata penyebab dari kebakaran tersebut adalah dari arus pendek listrik.

"Kawasan permukiman atau rumah tinggal itu ada 59 kasus, jadi yang terbanyak terjadi kebakaran itu di rumah tinggal," jelas Margono Agus lewat sambungan telefon, dilansir dari Jakarta.tribunnews.com (06/12/2018).

"Dengan dua penyebab utama yakni korsleting arus pendek listrik dan bakar sampah sembarangan," sambung dia.

Ia menjabarkan, selain arus pendek listrik terdapat juga penyebab kebakaran lainnya seperti, kebakaran perkebunan, dan kandang peternakan.

Kebakaran kedua setelahnya datang dari kawasan pabrik atau industri yang ada di kawasan Kabupaten Tangerang.

Menurutnya terdata 27 kasus kebarakan dari pabrik, lalu rumah toko (ruko) 12 kasus, dan pergudangan 12 kasus di Kabupaten Tangerang.

Margono menambahkan, damkar pada BPBD Kabupaten Tangerang hanya memiliki 15 unit mobil damkar, dilengkapi 132 petugas.

Ia melanjutkan, 15 unit mobil damkar yang dimiliki saat ini, masih terbilang kurang dan kerap kali mendapati kendala ketika kebakaran terjadi lebih dari tiga titik.

"Kita masih kekurangan mobil damkar, karena kita pernah ada kejadian kebakaran itu di tiga titik atau wilayah. Sementara mobil damkar kita hanya 15, dan itu kita harus bagi-bagi ke titik-titik kebakaran tersebut yang dapat berkibat pada lambannya proses pemadaman api," papar Margono. (Uli)