Indolinear.com, Tokyo - Sekelompok sukarelawan muda Jepang berkeliaran di jalanan Tokyo untuk mengumpulkan sampah, hanya dengan menggunakan sehelai kain pendek sebagai penutup alat vital mereka. Terkadang mereka menggunakan mantel tradisional saat cuaca dingin.

Seperti dikutip dari Liputan6.com (05/12/2018), kegiatan itu mereka lakukan secara teratur selama bertahun-tahun.

Kali ini, mereka beraksi di area perbelanjaan ikonik Shibuya yang dikenal juga sebagai pusat budaya pemuda bangsa.

Mereka berharap bisa menginspirasi orang lain untuk menjaga kota tetap bersih dari sampah. Selain itu, juga untuk memperkenalkan kembali pakaian dalam tradisional Jepang yang disebut fundoshi.

Sebagian besar relawan kali ini berasal dari perusahaan pengembangan sumber daya manusia, walaupun acara tersebut merupakan kegiatan reguler yang diselenggarakan oleh Fundonshi-bu -- perusahaan yang memproduksi dan menjual pakaian dalam tradisional Jepang tersebut.

Meski secara tradisional dianggap sebagai pakaian dalam laki-laki, kostum tersebut juga digemari kaum wanita, yang melihatnya sebagai simbol kebebasan. (Uli)