Indolinear.com, Jakarta - Pink adalah warna yang menarik dan indah. Dibalik itu semua, warna yang kerap kali diidentikkan dengan perempuan ini ternyata memiliki sejarah yang panjang dan berliku.
Selalu menjadi kontradiksi yang spektakuler, pada awalnya warna ini merupakan warna maskulin yang sering diperuntukan untuk laki-laki, terutama anak laki-laki.
Itu karena warna pink, menurut Leatrice Eiseman, seorang ahli warna dan direktur eksekutif Pantone Color Institute, seperti yang dilansir dari Tribunnews.com (11/12/2018), dianggap sebagai versi 'kalem' warna merah yang melambangkan semangat, gairah, hingga sesuatu yang aktif dan agresif.
Bahkan dalam sebuah artikel berjudul Pink or Blue yang dikeluarkan the trade journal The Infants' Department pada tahun 1918 menyebutkan jika aturan yang diterima secara umum, pink diperuntungkan bagi anak laki-laki, sedangkan biru untuk anak perempuan.
"Itu karena pink dianggap sebagai warna yang lebih kuat sehingga cocok bagi anak laki-laki," ujar Eiseman.
Lantas kenapa kini warna pink kerap dikaitkan dengan perempuan?
Menurut Steele, itu terjadi di Amerika Serikat ketika pada tahun 1980an dan awal abad 20, para pabrikan pakaian berusaha menjual baju lebih banyak dengan mengkategorikannya lewat kode warna.
Namun sayang tidak ada kesamaan diantara mereka. Banyak pabrik yang membuat pakaian pink untuk laki-laki dan biru untuk perempuan, tapi ada juga pabrik yang melakukan hal sebaliknya.
"Tidak ada suara bulat sama sekali," ujar Steele.
Steele percaya perubahan mulai terjadi ketika akusisi dua lukisan pada abad 18 yakni "The Blue Boy" dan "Pinkie" yang dilukis Milioner Amerika Henry Huntington.
Sejak saat itu, pink identik dengan perempuan dan biru identik dengan laki-laki.
Tapi untungnya, kini, warna pink sudah bisa digunakan baik oleh laki-laki dewasa atau anak laki-laki.
"Saya pikir secara umum generasi muda sekarang tidak memiliki prasangka tentang warna-warna tertentu seperti generasi ayah dan kakek mereka yang dibesarkan dengan gagasan bahwa pink hanya untuk anak perempuan dan anak laki-laki tak boleh memakainya," ujar Steele.
Bisa dikatakan hal ini terjadi karena pesona warna pink yang terlihat indah namun tak biasa. Bahkan kini tak hanya pada pakaian saja, warna pink telah menjelma menjadi suatu warna menarik pada perangkat elektronik, terutama pada smartphone. (Uli)
0 Response to "[Pos baru] Sejarah Bagaimana Warna Pink Bisa Identik Dengan Perempuan"
Post a Comment